NOVA.id – Sajian steak menjadi santapan yang paling kita sukai, terutama jika disajikan dengan saos barbeque.
Duh, membayangkan steak belumuran saos ini rasanya sulit untuk ditolak.
Terlebih, kini semakin banyak restoran steak yang menjamur, bahkan sekelas warung kaki lima juga mulai tumbuh.
Baca Juga : Pilu! Ditelantarkan Usai Dilahirkan, Pesan Gadis Ini untuk Sang Ibu: Aku Mencintaimu
Steak sendiri merupakan hidangan daging panggang yang disajikan dengan saus tertentu.
Ada beberapa macam cara mengolah steak yang diyakini semakin menambah kenikmatan saat menyantapnya.
Misalnya yang sering ditawarkan oleh pramusaji adalah dagingnya ingin dimasak medium atau well done?
Baca Juga : Bintangi Film Horor Adaptasi Korea, Amanda Rawles Merasa Terbebani
Medium done merupakan penyebutan untuk daging dengan tingkat kematangan garing di luar namun masih juicy dan lembut di dalam.
Sedangkan well done merupakan istilah untuk menyebut tingkat kematangan steak yang benar-benar matang.
Namun belum banyak yang tahu bahwa mengonsumsi steak dengan tingkat dua tingkat kematangan tersebut ternyata sama-sama menyimpan risiko Alzheimer.
Baca Juga : Gara-Gara Sebuah Powerbank, 2 Balita Ini Hampir Terpanggang di Dalam Mobil, Ini Kisahnya
Menurut penelitian yang dipaparkan dalam seminar Alzheimer Indonesia, daging medium done masih mengandung prion (sejenis bakteri dalam daging mentah).
Jika terlalu banyak terpapar prion, maka sel otak akan mengalami peradangan yang dapat menyebabkan demensia dan alzheimer.
Baca Juga : Kini Jomblo, Azriel Hermansyah Terciduk Tengah Diperebutkan Dua Artis Cantik!
Sedangkan penelitian yang dipublikasikan oleh Icchan School of Medicine di Gunung Sinai, Amerika Serikat menjelaskan efek samping dari daging yang dimasak dalam tingkat kematangan well done atau kelewat matang akan membentuk suatu senyawa yang disebut glycotonix.
Jadi, kurang-kurangi makan steak ya, Sahabat NOVA!(*)
Artikel ini telah tayang di laman grid.health.id Kurangi Konsumsi Daging Steak Karena Bisa Sebabkan Alzheimer
Source | : | Grid Health |
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR