NOVA.id - Kasus penganiayaan Audrey siswi SMP asal Pontianak oleh 12 siswa SMA beberapa waktu lalu membuat geger publik.
Audrey mengalami penganiayaan pada Jumat (29/03) di dua TKP Jalan Sulawesi dan Taman Akcaya, Pontianak.
Penganiayaan ini sempat membuat viral tagar #JusticeForAudrey di media sosial.
Baca Juga : Kisah Tragis Pembunuhan Model Molek Selingkuhan PM Malaysia, Jasadnya Diledakan dengan Bom Militer!
Saat dianiaya oleh para siswa SMA, Audrey sempat melarikan diri dan melerai keributan tersebut.
Berdasarkan hasil visum seminggu usai kejadian, tidak ditemukan luka dalam dan pembengkakan pada organ intim Audrey.
"Tadi kami sudah ke rumah sakit untuk mengecek kesehatan korban. Sejauh ini tidak ada masalah. Artinya sudah proses penyembuhan," ungkap Ketua Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kalimantan Barat, Eka Nurhayati Ishak.
Baca Juga : Menantu Ungkap Kondisi Terkini Ani Yudhoyono, Alisnya Semakin Menipis
Namun demikian, kasus bully antarpelajar ini tetap diproses.
Hingga kini telah ditetapkan 3 tersangka penganiayaan Audrey.
Di antara 12 orang siswa yang diduga melakukan tindak penganiayaan, salah seorangnya mengungkapkan dirinya tidak bersalah dengan tangis yang pecah.
Baca Juga : Demam Tinggi karena Imunitas Rendah, Ini Kabar Terbaru Ani Yudhoyono yang Sempat Dirawat di ICU
"Saya minta maaf atas berita kejadian ini, terutama saya prihatin dengan keadaan korban dan masalah yang ada.
Tetapi di sini perlu diketahui, bahwa saya juga menjadi korban. Saya bukan pelaku tetapi saya dituduh pelaku oleh semua media dan publik.
Padahal saya tidak berada di lokasi kejadian dan saya juga bingung mengapa publik dan media menyebut saya sebagai pelaku dan provokator," ujarnya dengan nada gemetar.
Baca Juga : Dituding Orang Ketiga hingga Dicerai Ariel NOAH, Ini Tanggapan Sarah Amalia Soal Luna Maya
Baca Juga : Tips Sehat: Minum Air Lemon Setiap Hari Dapat Kurangi Risiko Kanker dan Bau Mulut
Bahkan, gadis berhijab ini mengungkapkan banyak mendapat ancaman untuk dibunuh serta mohon untuk namanya tak lagi difitnah sebagai pelaku.
"Dan kalau dibilang sebagai korban, saya juga jadi korban oleh media. Saya dapat ancaman mau dibunuh. Ancaman itu tidak berhenti-henti sampai sekarang.
Jadi saya mohon kepada media dan publik (netizen) untuk berhenti memfitnah nama saya dan meminta maaf karena inilah fakta yang sebenarnya terjadi dan bukan berita yang ada di media saat ini," pungkasnya. (*)
Source | : | Grid.id,youtube |
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Winggi |
KOMENTAR