“Saya tidak ingin pergi sekolah,” jelas Ashley.
"Saya mencoba membuat keputusan bisnis tanpa mengetahui apa-apa, berjalan ke dunia mode yang liar ini di mana mereka mengatakan bahwa saya terlalu besar.”
“Mereka mengatakan kepada saya untuk tidak berbicara. Mereka memberi tahu saya bahwa saya hanya gantungan baju dan tutup mulut saja," kata Ashley Graham.
Baca Juga : Warung Tempat Pembunuhan Budi Hartanto Kini Dikabarkan Angker
"Aku datang dari keluarga yang seperti, 'Banggalah dengan dirimu. Bersikaplah keras dan miliki pendapat, tetapi lakukanlah dengan kebaikan.' Jadi ke mana pun saya pergi,”
“Saya mengatakan apa yang ingin saya katakan tetapi dengan senyum di wajah saya, dan, tentu saja, akhirnya berhasil dengan baik bagi saya,” pungkasnya.
Joanna Nikas, editor mode New York Times, bertanya kepada Ashley Graham tentang pengalamannya menjadi model curvy pertama di sampul Sports Illustrated pada 2016.
Baca Juga : Tak Dapat Ucapan Selamat, Pasangan Ini Malah Terima Hujatan di Pesta Pernikahannya
Source | : | Cosmopolitan |
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR