“Saya diajarin angkat beban, dikasih makanan khusus. Saya tidak tahu ada otot di tangan saya. Lemak berkurang, berat bertambah, dan otot bertambah,” ujar Raline.
Belum lagi pakaian anti peluru. Kira-kira saat berlatih dan syuting ada 12 kilogram beban di badannya.
Untuk bisa sekuat itu, apa yang dilakukannya?
Baca Juga : Hilda Vitria Mengaku Tak Tega Saksikan Kriss Hatta Dipenjara
“Saya dua minggu setiap hari, pagi latihan bela diri, siang senjata, dan sore angkat beban dengan diselingi makanan diet, dan malamnya latihan senapan lagi. Latihan pistol, senjata, taktik, dan akting, intensif selama 8 bulan,” terang Raline.
“Menurut saya tantangan terbesar saya adalah untuk bisa keliatan real saat ditembak karena harus jatuh secara benar dan itu yang menyebabkan luka-luka. Banyak scene berat, misal saya harus terlentang di genangan air sambil dipijak Cok Simbara,” sambungnya.
Pasalnya, tak sekadar harus kuat secara fisik, Raline harus benar-benar menjelma sebagai polisi perempuan yang profesional.
Salah satunya dengan keahliannya menggunakan senjata.
Tak sekadar sebagai properti, tapi juga digunakan. (*)
Penulis | : | Aghnia Hilya Nizarisda |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR