NOVA.id - Menantu SBY dan Ani Yudhoyono Annisa Pohan mengungkapkan kondisi sang ibu mertua saat pertama kali divonis kanker darah.
Dia juga mengatakan bagaimana reaksi SBY saat mendengar istrinya itu divonis dokter terkena penyakit tersebut.
Selain itu berita lainnya datang dari seorang perempuan yang langsung terkena stroke setelah merenggangkan ototnya.
Baca Juga : Tak Mau Perlihatkan Wajah Shakira Saat Dirawat, Mantan Suami Denada: Ingin Dia Diingat dalam Keadaan Ceria
Kita sering merengangkan leher untuk membuat otot tidak kaku.
Tetapi siapa sangka hal tersebut membuat seorang perempuan mengalami stroke dan membuatnya menjalani operasi.
Semua kabar tersebut terangkum dalam 3 berita terpopuler NOVA.id, Selasa (16/04):
Baca Juga : Pangeran William Diisukan Selingkuhi Kate Middleton, Mungkinkah Genetik yang Diwariskan Pangeran Charles?
1. Annisa Pohan Ceritakan Tangis SBY saat Tahu Kondisi Ani Yudhoyono: Saya Tidak Pernah Lihat Bapak Sesedih Itu
Annisa Pohan mengungkapkan reaksi ayah mertuanya, SBY saat mendengar Ani Yudhoyono mengalami kanker darah.
Jika kita selalu melihat sosok SBY yang tegar, Annisa justru membongkar betapa terpukulnya SBY kala tahu kondisi kesehatan istrinya.
Annisa akhirnya menyadari jika di balik ketegarannya, SBY juga merupakan manusia biasa yang bisa amat bersedih karena suatu hal.
"Saya tidak pernah lihat bapak sesedih itu. Oh SBY adalah manusia juga," kata Annisa.
Bahkan untuk pertama kalinya, Annisa mengaku baru melihat air mata SBY menetes membasahi pipinya.
"14 tahun saya menikah, saya baru melihat Pepo (SBY) menangis saat itu," tambahnya.
Meski amat terpukul, namun siapa sangka SBY tetap bisa menguatkan dan menenangkan keluarganya.
Baca Juga : Annisa Pohan Ceritakan Tangis SBY saat Tahu Kondisi Ani Yudhoyono: Saya Tidak Pernah Lihat Bapak Sesedih Itu
2. Sempat Dijuluki God Father of Jakarta, John Kei Mengaku Tobat Jadi Pembunuh Sadis Berdarah Dingin
Masih ingat kasus pembunuhan pengusaha Tan Harry Tantono, Bos Sanex Steel Indonesia yang dibunuh dengan cara sadis oleh John Refra Kei?
Ya, pada 2012 lalu, John Refra Kei atau disapa John Kei telah melakukan pembunuhan sadis dengan memberikan tujuh tusukan ke tubuh Tan Harry Tantono.
Aksinya itu juga membuat Tan Harry Tantono tewas seketika di kamar apartemen miliknya.
Setelah itu, John Kei pun langsung mendekam di penjara dan dipindahkan ke Nusakambangan.
Tapi, siapa sangka jika sosok John Kei yang dikenal kejam dan berdarah dingin ini bisa berubah lebih baik setelah lima tahun mendekam di penjara.
Kisah ini pun diungkapkan John Kei, pada acara Kick Andy yang diunggah melalui saluran YouTube Kick Andy Show pada Jumat (12/04).
Pada kesempatan tersebut, John Kei menceritakan bagaimana dirinya bisa berubah dari pembunuh bengis menjadi sosok yang membawa perubahan satu penjara.
Baca Juga : Sempat Dijuluki God Father of Jakarta, John Kei Mengaku Tobat Jadi Pembunuh Sadis Berdarah Dingin
3. Gara-Gara Meregangkan Ototnya, Perempuan Ini Langsung Terkena Stroke, Bagaimana Bisa?
Selama ini saat kita meregangkan leher untuk membuat otot tidak kaku, memang tidak berbahaya.
Meregangkan leher atau kretekan leher sering dilakukan oleh sebagian dari kita, ketika sudah merasa otot dan sendi di sekitar leher terasa kaku.
Tapi, itu tidak berarti bagi Natalie Kunicki, yang bekerja sebagai paramedis untuk London Ambulance Service.
Saat ia sedang menonton film di tempat tidur, ia kemudian meregangkan lehernya sampai terdengar suara retak yang begitu keras.
Pada awalnya, perempuan berusia 23 tahun itu tidak terlalu memikirkan kebisingan, tetapi ketika dia bangun untuk menggunakan kamar mandi.
Dia pingsan dan tidak bisa menggerakkan kakinya.
Baca Juga : Gara-Gara Meregangkan Ototnya, Perempuan Ini Langsung Terkena Stroke, Bagaimana Bisa?
"Teman saya harus datang dan menjemput saya. Dia mengira aku mabuk tetapi aku tahu ada sesuatu yang salah," jelasnya.
Natalie menunda panggilan 999 (versi Inggris 911) selama 10 menit, karena dia tidak ingin rekan kerjanya muncul dan merasa.
"Saya pikir itu terlalu tidak mungkin itu stroke ketika saya seharusnya tahu lebih baik," jelas Natalie. (*)
Source | : | nova.id |
Penulis | : | Hinggar |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR