NOVA.id - Serangan teror bom terjadi pada Minggu Paskah (21/04) di hotel dan gereja yang ada di Sri Lanka.
Dalam sehari, Sri Lanka mendapatkan serangan bom sebanyak 8 kali ledakan di beberapa tempat, termasuk di rumah ibadah.
Menurut laporan 8 ledakan tersebut terjadi di 3 gereja, tiga ledakan di hotel, satu ledakan di luar kebun binatang, serta satu lagi di pinggir kota.
Baca Juga : Bahagia Temukan Kembarannya, Yuni Shara: Dia Sama lo, Ih Serem!
Dari data yang didapatkan setidaknya ada 207 orang yang menjadi korban meninggal dalam ledakan tersebut.
Ledakan terjadi secara beruntun di tiga hotel di Colombo, Cinnamon Grand sekitar pukul 08.30 waktu setempat.
Kemudian sebuah hotel bintang lima kembali terkena ledakan pada pukul 09.05.
Baca Juga : Gagal di Pemilu 2019, Caleg Asal Pekalongan Cuma Sisakan Uang Rp19 Ribu dan Putuskan Jual Ginjal
Tiga rumah ibadah yang juga menjadi sasaran ledakan antara lain gereja St Anthony's Shrine di Colombo, gereja St Sebastian di Negombo, dan Gereja Sion di kota Batticaloa.
Beberapa jam kemudian ada dua ledakan lagi, salah satunya di hotel yang terletak di Colombo.
Setidaknya dua dari delapan ledakan dilakukan pelaku dengan melakukan bom bunuh diri.
Baca Juga : Kenang Kepergian Putrinya 8 Tahun Lalu, Dewi Yull Unggah Foto Mendiang dan Ungkap Kerinduannya
Saat ledakan terjadi, gereja-gereja sedang dipenuhi dengan umat yang merayakan Paskah.
Sejauh ini menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri tak ada korban WNI yang menjadi korban dari ledakan di Sri Lanka ini.
Sebanyak 7 orang telah diamankan oleh polisi setelah serangan bom ini terjadi di Sri Lanka.
Baca Juga : Kenapa Anak Kedua Lebih Susah Diatur Daripada Anak Pertama? Ternyata Inilah Penyebabnya
Bahkan 10 hari sebelum serangan bom terjadi, Kepala Polisi Sri Lanka Pujuth Jayasundara telah memberikan peringatan.
Turut berduka untuk para korban, dan semoga serangan teror seperti ini tak terjadi lagi di manapun. (*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Hinggar |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR