NOVA.id – Seluruh dunia nampaknya memang sedang menunggu kelahiran royal baby Kerajaan Inggris dari pasangan Meghan Markle dan Pangeran Harry.
Pasalnya, Meghan Markle dan Pangeran Harry memilih untuk merahasiakan kelahiran sang royal baby ini dari publik.
Tak hanya itu, Meghan Markle juga memutuskan untuk melahirkan di rumah ditemani keluarga, kerabat, dan tentunya sang suami, Pangeran Harry.
Baca Juga : Lihat Langsung Perlakuan Fadel Islami pada Anak Muzdalifah, Ussy Sulistiawaty Sempat Kaget
Keputusan Meghan Markle untuk melahirkan di rumah dinilai melanggar tradisi dan peraturan Kerajaan Inggris.
Namun, sebetulnya, Meghan Markle ingin memberikan pesan jika melahirkan di rumah itu tidak ada masalah dan baik-baik saja.
Sebab, banyak sekali stigma negatif dari proses persalinan di rumah.
Ada yang mengatakan jika melakukan persalinan di rumah itu gila, tidak normal, dan menyakiti anaknya sendiri.
Oleh karena itu, zaman sekarang banyak ibu memilih untuk melahirkan di rumah sakit.
Itu terbukti dari data yang telah dikumpulkan Stuff.com, di Australia menurut the Hudson Institute of Medical Research hanya 0.3 persen perempuan memilih melahirkan di rumah.
Baca Juga : Slow Juicer, Cara Bikin Jus yang Tepat dan Sehat untuk Tubuh Kita
Di Amerika Serikat juga sedikit sekali yang melahirkan di rumah.
Yakni, sekitar 1 persen atau sekitar 35,000 ibu hamil per tahunnya.
Menurut ke American Journal of Obstetrics and Gynaecology, melahirkan di rumah di Amerika Serikat dikaitkan dengan risiko kematian neonatal, risiko tidak ada detak jantung, risiko kejang, dan disfungsi neurologis yang serius dibandingkan dengan kelahiran di rumah sakit.
Baca Juga : Namanya Jadi Lawakan Andre Taulany, Begini Tampilan Replika Rumah Nabi Muhammad yang Bersahaja
Namun, itu belum berarti betul adanya, karena kematian bayi bisa disebabkan beragam hal.
Meski belum bisa dijadikan faktor kematian bayi, melahirkan di rumah memang tidak bisa dilakukan sembarang.
Sebab, kita harus mendapatkan persetujuan dokter terlebih dahulu, yang lebih mengenal kondisi tubuh ibu dan calon bayi.
Baca Juga : Mukena Putih Kembali Terlihat Baru dengan Tips Mencuci Mudah Ini!
Seperti Meghan Markle, ia diizinkan untuk melahirkan di rumah, karena sudah diizinkan oleh dokter dan lolos dari aturan melahirkan di Inggris.
Mimi Niles, seorang bidan dan kandidat PhD di NYU Rory Meyers College of Nursing, mengatakan melahirkan di rumah dirasa nyaman untuk sang ibu, ketimbang di rumah sakit.
"Jika kita terus fokus secara sepihak pada keselamatan dan manajemen risiko, kita gagal melihat pilihan-pilihan pribadi, moral dan etis yang lebih dalam yang sering menjadi pusat dari seseorang yang memilih untuk bekerja di luar sistem medis yang bersifat historis dan paternalistik," katanya.
Baca Juga : Turunkan Berat Badan hingga 23 Kg, Gracia Indri Bagikan Tips untuk Jaga Tubuhnya Tetap Langsing
Melahirkan di rumah juga untuk menunjukkan bahwa banyak perempuan memilih melahirkan di rumah sebagai cara untuk mempertahankan kontrol dan hak pilihan mereka.
"Keselamatan lebih dari sekadar meninggalkan rumah sakit dengan bayi dalam gendongan,"
"Ini juga tentang keselamatan mental, emosional, dan spiritual yang harus diubah oleh orangtua baru ke dalam pengasuhan anak yang berat." Jelas Mimi.
Oleh karena itu, keputusan Meghan Markle ini diharapkan bisa menghapus stigma negatif akan melahirkan di rumah.
Baca Juga : Tinggal di Rumah Sendirian, Cucu Ki Hadjar Dewantara Ditemukan 3 Hari Setelah Meninggal Dunia
Selama, kondisi sudah dinyatakan aman oleh dokter, kita pun bisa melakukan persalinan di rumah seperti Meghan Markle.
Tapi, ingat ya, persalinan di rumah juga harus dibantu oleh tim medis agar keselamatan ibu dan bayi tetap terjamin.(*)
Source | : | Stuff Nz |
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Winggi |
KOMENTAR