NOVA.id - Walaupun sudah menyikat gigi dua kali sehari, ternyata belum tentu benar dan bersih.
Bahkan, masih bisa terkena penyakit gusi yang berujung pada gangguan mulut dan gigi, lo!
Sayangnya, penyakit gusi sering disepelekan dan diabaikan.
Baca Juga : Usai Murka saat Ditanya Pekerjaan Fadel Islami, Muzdalifah Ungkap Curahan Hatinya di Instagram
Padahal, sakit pada gusi dapat mengganggu aktivitas.
Jika dibiarkan malah akan membawa pada kondisi mulut yang membahayakan.
Pastinya membuat Sahabat NOVA tidak nyaman.
Baca Juga : Geram, Gading Marten Beri 2 Bantahan Saat Disinggung Perempuan Ini
Penyakit pada gusi sebenarnya adalah bentuk infeksi pada jaringan periodotal atau jaringan yang berfungsi sebagai penyangga gigi.
Infeksi ini akan mengganggu fungsi dalam menahan gigi kita tetap berada di tempat yang seharusnya.
Nah, gejala paling awal dan umum dialami oleh seseorang yang terinfeksi gusinya adalah keluarnya bau tidak sedap dari area mulut dan sulit hilang.
Baca Juga : Bongkar Sisi Lain Irwan Mussry, Maia Estianty Samakan Sang Suami dengan Ayahnya
“Yang pasti, sih, kalau infeksi itu kan ada kuman dan bakteri, ya. Kalau ada kuman dan bakteri dalam mulut itu biasanya mereka memproduksi bau dan gas. Sehingga, pasti akan membuat aroma mulut bau,” ujar drg. Sri Angky Soekanto, Ph.D., PBO., Dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Selain itu, gejala lain yang dapat terlihat dan dirasakan adalah nyeri, gusi yang memerah atau bengkak, gusi yang lunak atau berdarah, sakit saat mengunyah makanan, gigi mulai goyang, dan gigi menjadi sensitif.
Bahkan gusi turun dan gigi yang terlihat memanjang.
Infeksi pasti disebabkan oleh kuman dan bakteri.
Faktanya, di dalam tubuh kita jumlah mikroba lebih banyak 20 kali lipat daripada jumlah sel tubuh, dan di dalam mulut terdeteksi sekitar 700 bakteri yang tinggal.
Keseimbangan antara bakteri baik dan jahat wajib kita jaga agar tak semuanya berubah menjadi bakteri yang merugikan.
Baca Juga : Ingin Kurangi Stres dan Butuh Ketenangan? Membaca Buku Selama 5 Menit Aja Cukup lo!
Jika tak dijaga, di dalam mulut misalnya, bakteri jahat bersama dengan lendir dan partikel lainnya terus membentuk suatu plak atau film bakteri yang lengket dan tidak berwarna pada gigi.
Nah, plak ini akan dapat membahayakan kesehatan mulut.
“Penyakit gusi atau karies atau keduanya memang dapat terjadi karena adanya timbunan plak yang terbentuk dari kumpulan bakteri dan sisa-sisa makanan pada permukaan gigi,” ujar Sri Angky.
Baca Juga : Awas, 8 Orang dengan Kondisi Ini Pantang Makan Jahe, Jika Coba-Coba Bisa Fatal Akibatnya!
Jika plak tidak dihilangkan dengan benar maka akan mengeras dan membentuk tartar, yang juga disebut kalkulus, yang tidak bisa dihilangkan dengan menyikat gigi.
Hanya pembersihan professional oleh dokter gigi atau ahli kesehatan gigi yang dapat mengangkat tartar.
“Jika tidak segera dihilangkan, plak yang penuh dengan bakteria akan menghasilkan asam yang berperan dalam kerusakan gigi dan menghasilkan racun dari asam sisa makanan yang menyebabkan gingivitis. Pada akhirnya menyebabkan gigi tanggal,” ungkap Sri Angky. (*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR