“Dengan semakin banyaknya elemen yang terlibat dalam Cotton USA Networking 2019, akan semakin banyak masukan positif yang akan berkontribusi bagi keberlangsungan industri ini. Selain itu, kolaborasi ini juga kami yakini akan memberikan dampak yang nyata bagi para pelaku industri, serta perekonomian di Indonesia,“ terang Andy.
“Selama sesi diskusi berlangsung, masing-masing elemen mulai dari Pemerintah, Asosiasi Pertekstilan Indonesia, pelaku fashion yang telah menaungi berbagai gelaran besar tanah air seperti Jakarta Fashion Week, serta brand terkemuka di industri fashion memiliki porsi yang seimbang untuk saling memberi masukan, mulai dari ketersediaan bahan dalam pembuatan pakaian, termasuk katun yang berkualitas, hingga berbagai strategi yang dapat membantu mengoptimalkan pengembangan industri fashion,” lanjutnya.
Baca Juga : Geram, Gading Marten Beri 2 Bantahan Saat Disinggung Perempuan Ini
Selain itu, Andy juga menyampaikan bahwa pada Cotton USA Networking 2019 ini, setidaknya terdapat sembilan perusahaan garmen asal Indonesia dan satu perusahaan garmen asal Jepang yang memberikan bahan katun asal AS kepada 15 desainer asal Indonesia untuk membuat kreasi busana yang ditampilkan dalam gelaran Cotton USA Networking 2019.
“Beberapa perusahaan yang memberikan kain dengan bahan kapas AS di antaranya adalah Apacinti, Kusumahadi, Tyfountex, Visionland, Dan Liris, Grandtex, Lucky Print Abadi, Argo Pantes, Ocean Asia Industry.
Baca Juga : Bongkar Sisi Lain Irwan Mussry, Maia Estianty Samakan Sang Suami dengan Ayahnya
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR