Peserta yang juga diinstruksikan untuk melakukan gaya hidup sehat dan mengambil cuti kurang dari tiga minggu dalam setahun, 37 persen lebih mungkin untuk mengalami risiko serupa.
"Risiko kematian dini yang disebabkan oleh gaya hidup intensif terkonsentrasi pada laki-laki dengan waktu liburan lebih pendek setiap tahunnya," papar Profesor Strandberg.
"Gaya hidup yang penuh tekanan ini mungkin telah mengesampingkan setiap manfaat dari intervensi," kata dia.
Baca Juga : Aura Kasih Buka Klinik Kecantikan untuk Bantu Perempuan Indonesia Merawat Diri dengan Mudah dan Murah
Ia menambahkan, intervensi itu pun mungkin mendatangkan efek psikologis yang menambahkan tekanan dalam kehidupan mereka.
Artikel ini telah tayang di laman nakita.grid.id dengan judul Tak Ingin Alami Kematian Dini? Sering-seringlah Ambil Cuti Supaya Panjang Umur!
Source | : | nakita |
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR