NOVA.id – Fakta bahwa Indonesia menjadi salah satu penyumbang sampah plastik terbesar di lautan, sudah lama terjadi.
Tapi jika kemudian hanya sedikit yang peduli lantaran baru tahu, salah satunya, ya aktris cantik Dian Sastrowardoyo.
Kok, bisa?
“Aku awam dan awalnya aku enggak terlalu aware. Aku tahu kerusakan laut sedang terjadi saat ini, tapi aku baru sadar dan aware,” aku Dian saat ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Baca Juga : Puasa Pertama dengan Muzdalifah, Fadel Islami Ungkap Curahan Hati dan Harapannya
Bahkan sebagai orang yang suka makan dan kulineran, Dian mengakui dirinya malah ikut berkontribusi menambah sampah plastik.
Katanya, “Setiap kita beli jajanan di luar kalau tidak bawa rantang, mereka menyediakan makanan itu di plastik atau styrofoam.”
Ternyata, selama ini Dian mengira setiap sampah yang dibuang bisa bernasib sama, yakni didaur ulang.
Baca Juga : Demi Selamatkan Temannya, DJ Adam Sky Asal Australia Meninggal di Bali
Padahal, hal itu tak berlaku untuk plastik, terutama kantong plastik karena sulit, materinya terlalu tipis dan ringan.
“Sekarang aku baru tahu, bahwa tidak seluruh sampah yang dibawa ke tempat pembuangan akhir itu bernasib sama,” ujar Dian.
Ia melanjutkan, “Tidak semua memiliki nasib untuk didaur ulang. Yang punya nasib didaur ulang di dunia ini ya, cuma satu persen.”
Baca Juga : Selamat! Anak Pertama dari Raditya Dika dan Anissa Aziza Lahir di Hari Pertama Ramadan
Terus apa kabar dengan 99 persen lainnya?
Sisanya menumpuk di tempat pembuangan akhir.
Lebih buruknya lagi, yang tak terangkut truk sampah bisa terbang tertiup angin, terbuang ke sungai, berserakan di mana-mana, dan ujungnya bermuara lalu mencemari lautan.
Saat Dian datang ke “Pameran Laut Kita dari Sejauh Mata Memandang”, ia pun bercerita tentang kegelisahannya mengetahui banyak ikan paus yang terdampar.
Baca Juga : Raffi Ahmad Sahur Pertama di Rumah, Reaksi Nagita Malah Jadi Sorotan!
Terlebih, baru-baru ini ada ikan paus yang terdampar di Sulawesi karena tak bisa berenang ke dalam laut.
“Dia mau menyelam enggak bisa karena di dalam perutnya sudah ada kantong plastik sampai 6 kilogram. Itu sebesar apa coba?” ungkap Dian.
“Plastik itu kan enggak ada berapa miligram, sekitar 0,08 gram satunya. Jadi udah berapa kantong plastik yang dia makan?” sambungnya.
Baca Juga : Istri Ustaz Arifin Ilham Menangis Dengar Wasiat Sang Suami yang Sudah Siapkan Kain Kafan dan Liang Lahat
Pelakon film Aruna dan Lidahnya ini merasa miris melihat fakta tersebut karena kerusakan itu pun ulah manusia.
“Sedih sekali, itu contoh kasus yang harusnya membuat kita sadar kita tuh lagi di ambang kiamat. Kiamat yang kita ciptakan sendiri lewat pengrusakan biota laut.”
Karenanya, Dian mengaku bersyukur sempat diingatkan salah seorang rekannya, Tiza Mafira yang Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik itu.
Tiza jugalah yang menceritakan Dian, bahwa paus itu nahas karena mengira plastik di lautan itu adalah ubur-ubur.
Baca Juga : Al Ghazali: Pertama Kali Puasa Tanpa Ayah, Sedih!
Ubah Gaya Hidup
Dian tak hanya gelisah, melihat kondisi laut, ia mengaku takut melihat masa depan.
Karena pelakon film Kartini ini merasa bukan hanya laut yang kasihan tapi juga manusia itu sendiri.
Toh, Dian bilang, jika ikan atau cumi-cumi makan sampah, bukan tak mungkin kita akan makan mereka, kan?
Sehingga, “Kalau saya tidak mengubah cara hidup sekarang, saya tuh lagi meracuni anak cucu saya sendiri dengan makan sampah plastik yang akhirnya sudah bermutasi dalam ikan-ikan atau bahan makanan lainnya,” tegas Dian.
Sebagai seorang ibu yang tentu sayang pada anak-anaknya, Dian sangat berharap anaknya punya masa depan yang cerah.
Bahkan, saat anaknya punya anak, cucu-cucunya bisa makan makanan yang kondisinya bagus dan alami.
Baca Juga : Cerita Al Ghazali yang Harus Jalani Puasa di Belanda Selama 19 Jam
Rampok Plastik
Tak berhenti hanya takut, Dian pun ikut turun ke lapangan mengajak orang banyak bekerja sama dengan Sejauh Mata Memandang (brand fashion yang fokus memperkenalkan keindahan Indonesia).
Turut pula dengan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, Dian memulai dengan ajakan mengganti pemakaian kantong plastik atau keresek.
Lantas sejauh apa peranannya?
Baca Juga : Menu Buka Puasa: Sup Udang Kembang Kol Sajian Segar untuk Keluarga
“Kemarin itu saya kan punya teman-teman di Sahabat Disas dan Pertemanan Sehat. Kita melihat Tiza yang punya kegiatan ini. Akhirnya kita pun bikin acara rampok plastik di Car Free Day,” ujar ibu dua anak ini.
Rupanya, hasil rampokan itu akan dibuat menjadi instalasi karya seni oleh Sejauh Mata Memandang.
Seluruh hasil plastik yang ada pun diberikan langsung pada Felix Tjahyadi, salah satu seniman untuk pembuatan instalasinya.
Baca Juga : Ussy Sulistiawaty Dirias ala Pengantin Jawa, Mayangsari: Cantik Banget
Baru sekali ini merampok dan hasilnya ternyata membuatnya tercengang.
Pasalnya, satu orang bisa mendapat satu kantong kain dengan menukarkan empat kantong plastik, lo.
“Hari ini beberapa orang yang masih bawa plastik kita rampok kereseknya dan kitar tukar dengan tas guna ulang. Enggak nyangka banget! Baru jalan 30 menit sudah terkumpul sekitar 1.000 keresek,” katanya di unggahan akun pribadinya.
Baca Juga : Slow Juicer, Cara Bikin Jus yang Tepat dan Sehat untuk Tubuh Kita
Menariknya lagi, Dian malah sempat ada yang mengira dirinya sedang menjajakan barang dagangan.
Katanya, “Saya malah dikira jualan tas kain. Saya bilang, Bu diganti ya pakai kantong kain, besok-besok jangan pakai kantong plastik lagi.”
Syukurlah, Dian tak hanya berhenti sampai di situ, dia ingin rutin bikin kegiatan merampok plastik dari masyarakat.
Sampai kapan?
Baca Juga : Ramadan Sehat, Ibu Hamil Boleh Berpuasa Asal Kondisinya Seperti Ini
Ya, sampai kita betul-betul sudah anti tas keresek, sepertinya. (*)
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Aghnia Hilya Nizarisda |
Editor | : | Winggi |
KOMENTAR