NOVA.id - Memasuki bulan Ramadan, rasanya menjadi momen yang tepat untuk mengajarkan dan melatih di kecil untuk berkomitmen.
Misalnya berkomitmen untuk mulai ikut berpuasa.
Toh, melakukan stimulasi berkomitmen dengan berpuasa bisa menjadi bekal positif bagi tumbuh kembang karakter anak dalam hal agama juga.
Baca Juga : Nyaman dan Aman Naik Motor, Jangan Lupa Pastikan 3 Hal Ini
Lantas, bagaimana cara yang tepat?
Mengajarkan anak untuk mau mulai berpuasa perlu usaha yang ekstra menyenangkan, agar anak termotivasi.
Ingat, jangan berekspektasi tinggi dengan mengharuskan anak melakukan kegiatan puasa langsung secara penuh dan sempurna.
Baca Juga : Wah, Menjalankan Puasa Selama Ramadhan Ternyata Bisa Bikin Bahagia lo!
Bisa-bisa anak malah tertekan karenanya.
Akan tetapi, cobalah untuk mendiskisukannya terlebih dahulu dengan si kecil.
Diskusikanlah seberapa jauh anak ingin mencoba mulai ikut berpuasa.
Baca Juga : Enggan Bercinta karena Tubuh Lemas Setelah Berpuasa? Ini Cara Siasatinya
Selain itu, pastikan target yang disepakati sesuai dengan kemampuan anak.
“Anak perlu merasa berhasil mencapai target puasa sehingga termotivasi untuk terus mencoba dan terlibat dalam kegiatan puasa. Setelah anak menunjukkan kemampuannya menahan lapar secara konsisten, orangtua dapat mengajak anak untuk secara bertahap memperpanjang durasi waktunya berpuasa,” ujar Chitra.
Nah, dalam hal ini orangtua dapat membantu anak menentukan target dari durasi jam puasa yang akan anak jalankan.
Baca Juga : Menu Sahur Praktis, Tumis Buncis Daging Giling Ini Menggugah Selera!
Jangan lupa untuk meyakinkan dan memotivasi anak bahwa ia bisa dan kuat menahan laparnya hingga waktu yang ditentukan.
Selain itu, libatkanlah anak dalam ritual yang dijalankan pada bulan puasa.
Seperti ikut bangun dan makan pada waktu sahur, shalat berjamaah, mengaji, buka puasa, dan juga shalat taraweh.
Baca Juga : Meghan Markle Batal Melahirkan di Rumah, Amankah Ibu Hamil Lakukan Persalinan Tanpa Bantuan Dokter?
Dampingi selalu si kecil dan tunjukkan bahwa ritual agama yang dijalankan bersifat menyenangkan.
Dengan begitu, si kecil akan semakin termotivasi untuk tetap pada komitmennya berpuasa.
Namun, bagimana jika ia ingin membatalkan komitmen puasanya?
Baca Juga : Arti Dibalik Nama Putra Pertama Pangeran Harry dan Meghan Markle
“Ingatkan anak kembali terhadap janji yang telah disepakati, lalu diskusikan mengapa anak merasa tidak sanggup mencapai targetnya,” ujar Chitra.
“Jangan langsung mengizinkan anak berbuka puasa dan motivasi anak untuk menahan puasanya hingga 30 menit lagi, lalu tanyakan kembali apakah masih ingin berbuka puasa.
Selanjutnya turunkan target durasi jam puasa untuk hari berikutnya agar anak merasa lebih termotivasi untuk berhasil,” sarannya. (*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR