NOVA.id - Kehidupan Maya Estianty yang berliku memang kerap menuai sorotan publik.
Meski kini telah berbahagia dengan suami barunya, konglomerat jam tangan mewah, Irwan Mussry, namun jejak masa lalu yang kelam tak bisa begitu saja terlupa.
Perjalanan pahit membuat Maia Estianty kerap dipuji sebagai sosok perempuan tegar.
Baca Juga : Tak Ada yang Hadir di Pesta Syahrini dan Reino Barack, Geng Mentri Ceria Berkumpul Bicarakan Hal Ini
Mulai dari KDRT, perselingkuhan Ahmad Dhani dan rekan duetnya, Mulan Jameela yang berujung perceraian, hingga hak asuh anak yang tak jatuh ketangannya.
Maia Estianty bertubi-tubi mendapatkan cobaan hidup luar biasa.
Melansir dalam video wawancara Maia Estianty yang unggah akun Instagram @tante_rempong_official pada Sabtu (11/05), begini curahan hati ibu 3 anak tersebut.
"Banyak yang bertanya pada saya, 'bagaimana sih melewati sebuah ujian hidup yang luar biasa?'
Memang, ketika pertama kali menghadapi sebuah problem pasti syok, marah, nggak tahu bagaimana cara menghadapinya," ujar Maia Estianty.
Tak mudah, Maia Estianty bahkan sempat kesal dan marah pada Tuhan dengan cobaan berat yang menimpanya karena belum paham ilmu agama.
Baca Juga : Fantastis, 4 Artis Ini Miliki Harta Lebih dari Rp200 Miliar, Salah Satunya Istri Reino Barack
"Pasti yang namanya manusia nangis, jatuh, nggak terima kalau saya kira-kira sampai kasarnya sampai mengecam Allah lah, marah pada Allah.
Karena saya juga belum terlalu dekat, belum paham agama jadi banyak kemarahan-kemarahan," imbuhnya.
Namun, setelah kemarahannya mereda, Maia Estianty justru menyadari bahwa Tuhan akan membantunya menyelesaikan masalah.
Baca Juga : Ini Persiapan Wajib Buat Ibu-Ibu yang Sering Antar Jemput Anak Sekolah Naik Motor
Baca Juga : Nyaman dan Aman Naik Motor, Jangan Lupa Pastikan 3 Hal Ini
"Tapi pada akhirnya titik balik saya untuk bangkit adalah saya pergi umroh.
Saya berdoa 'Ya Allah ini problem dari Engkau ujian dari Engkau saya nggak mau mikir, saya pengen happy, tolong Allah selesaikan'," cerita Maia Estianty.
Maia Estianty mengibaratkan perjalanan hidupnya seperti ibadah puasa yang bermuara pada lebaran.
"Yakinlah, masa puasa terus kan pasti lebaran," ujarnya menerangkan bahwa sesudah kesulitan maka akan ada kemudahan dan kebahagiaan baginya. (*)
Source | : | |
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR