NOVA.id - Sejak Februari lalu, Ani Yudhoyono menjalani pengobatan intensif di rumah sakit NUH, Singapura.
Meski demikian, kondisi Ani Yudhoyono berangsur membaik hingga baru-baru ini boleh keluar rumah sakit menghirup udara segar.
Tentu saja, selama 3 bulan ini Ani Yudhoyono menghabiskan biaya tak sedikit untuk mempertahankan kondisi kesehatannya yang menderita leukimia.
Baca Juga: Jika Moa Aeim Tak Segera Cantik Pasca Melahirkan, Lee Jeong Hoon Ancam akan Selingkuh!
Menaksir dari biaya perawatan putri Denada, Shakira Aurum, yang menderita penyakit serupa dan dirawat di rumah sakit yang sama, kira-kira segini biaya besar yang harus dikeluarkan Ani Yudhoyono.
Emilia Contessa, Ibu Denada sekaligus nenek dari Shakira pernah menyebutkan besaran biaya untuk pengobatan cucunya.
Emilia Contessa menyebut Denada sudah mengeluarkan uang sebesar Rp15 juta per hari, hanya untuk kamar rumah sakit.
Baca Juga: Ketahuan Curi Foto dan Diakui Miliknya, Ayu Ting Ting Dilaporkan
Baca Juga: Video Ini Perlihatkan Perlakuan Ayah Irish Bella pada Ammar Zoni Saat Bulan Madu di Lombok
"Tadinya sebulan pertama, tidak boleh keluar dari rumah sakit. Dalam keadaan kemarin yang sebulan itu, dia diisolasi.
Biayanya, untuk kamar saja sampai Rp 15 juta sehari," tutur Emilia.
Emilia pun menambahkan jika dalam 10 hari, putrinya harus mengeluarkan biaya 400 juta rupiah untuk pengobatan.
"Saya dengar-dengar mereka keluar uang dalam 10 hari tuh sampai Rp 400 juta.
Jadi kasihan sekali," kata Emilia dikutip dari Youtube Cumicumi.
Namun, biaya Shakira diperkirakan masih lebih ringan ketimbang biaya pengobatan Ani Yuhdoyono.
Pasalnya, Ani menempati kamar sendiri yang terbilang cukup luas sedangkan Shakira diketahui menempati kamar bersama beberapa pasien lain. (*)
Artikel ini telah tayang di Wiken.ID dengan judul Tiga Bulan Ani Yudhoyono Melawan Kanker di RS, Segini Biaya yang Dikeluarkan Untuk Pengobatan di NUH Singapura
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Wiken.ID |
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR