NOVA.id – Management Development Institute of Singapore (MDIS) menggelar Graduate Fashion Show 2019 pada 3 Mei 2019.
Fashion show ini menampilkan 10 koleksi desain yang memiliki pesan sosial yang sangat kuat dengan tema Singularitas dan merupakan karya terbaik dari 10 desainer muda dari MDIS.
10 desainer di MDIS Graduate Fashion Show 2019 ini menjalani kurikulum kursus 100 persen berdasarkan pada praktik project dan studio.
Baca Juga: Nyaman dan Aman Naik Motor, Jangan Lupa Pastikan 3 Hal Ini
Pemenang The Best Academic Award, Ili Binte Norazip, mempersembahkan Fractals, sebuah karya yang terinspirasi oleh masjid di Iran.
Melalui karya ini, Nur berharap bahwa dia bisa membuka percakapan yang lebih bermakna tentang konsep kesopanan dan kurangnya representasi perempuan muslim dalam fast fashion.
Dia menjelaskan, “Saya bertujuan untuk menantang stereotip dan menunjukkan kemungkinan di modest fashion. Saya harap koleksi ini dapat berkontribusi untuk membuat lebih banyak orang berpikir tentang inklusivitas dan keragaman yang lebih besar dalam fashion”.
Shakti, sebuah representasi energi feminin ketuhanan dalam agama Hindu, merupakan konsep yang mendasari Meghna Sharma dalam menciptakan karyanya.
Meghna, seorang berkewarganegaraan India yang tumbuh di Indonesia menginginkan agar fashion buatannya mampu menyampaikan pesan pemberdayaan perempuan.
“Karya saya terinspirasi dari wanita yang telah hidup dengan gagah berani dalam masyarakat di mana mereka dikritik dengan keras. Desain ini menekankan pada aspek feminin namun dengansilhouette yang kuat untuk merayakan kebebasan wanita,” ujar Meghna.
Baca Juga: Ini Persiapan Wajib Buat Ibu-Ibu yang Sering Antar Jemput Anak Sekolah Naik Motor
Sementara Ng Pei Shi Amanda, mendapatkan penghargaan “Best Collection” karena menunjukkan keunggulan dalam orisinalitas, pengerjaan, dan teknik yang digunakan dengan Genesis.
Terinspirasi oleh bentuk seni gua yang paling primitif, lukisan Chauvet di Perancis selatan, karya Amanda adalah interpretasi kontemporer dari cetakan yang dilukis dan dibayangi dalam seni gua Palaeolithic.
Amanda menggabungkan konsep fashion berkelanjutan melalui pelapisan kain dan benang bekas dalam desainnya untuk mencerminkan kehidupan manusia prasejarah yang menggunakan bahan dasar yang mereka lihat atau miliki.
Baca Juga: Nikmati Menu Terbaru McDonald's Indonesia, Paket Ayam Serundeng Spesial Sambal Terasi
“Karya ini memakan waktu 1 tahun dalam pembuatannya. Tujuan dari desain saya ada dua, yaitu meningkatkan kesadaran fashion berkelanjutan dengan penggunaan bahan bekas yang diberikan nyawa baru dan menemukan kedalaman seni sejarah,” ungkap Amanda.
Tiga penghargaan lainnya juga diumumkan dalam fashion show ini, yaitu “Best Styling Award” yang dimenangkan Phan My Linch, “Special Avant Garde Award” yang dimenangkan Garalde Kate Ashley Rayos, dan “Voter’s Choice Award” yang dimenangkan Phan My Linh.
Mengakhiri Graduate Fashion Show, sebagai perwakilan dari panel juri dan Creative Director of Braun Buffel, Mr. Fabio Panzeri menjelaskan, “Kami melihat tema dan pesan yang sangat menarik di 10 karya fashion ini. Desainer muda ini benar-benar menunjukkan kejujuran dan passion mereka yang sesungguhnya melalui karya-karya yang mereka hasilkan.”
Baca Juga: Dikabarkan Pacari Anak Tiri Jennifer Dunn, Bastian: Malu Gua
“Kreativitas mereka tidak membabi-buta dan mengikuti permintaan pasar. Keberanian seperti ini sangat penting ketika mereka hendak melanjutkan perjalanan mereka menjadi perancang busana profesional. Kami percaya bahwa banyak yang akan menikmati dan mengikuti desain baik dan inspiratif yang mereka hasilkan dan kami berharap berharap mereka melanjutkan untuk mengembangkan potensi besar yang telah mereka tunjukkan hari ini,” ujar Mr. Fabio.
Sepuluh desainer di MDIS Graduate Fashion Show 2019 ini menjalani kurikulum kursus 100 persen berdasarkan pada praktik project dan studio.
Dipimpin dan dibimbing oleh pengajar fakultas yang berpengalaman, mereka mendapatkan pijakan mereka pada fashion design melalui bidang pembelajaran yang relevan dengan industri. (*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR