NOVA.id – Saat anak dalam bayi dan balita, biasanya kita sebagai orangtua disarankan untuk memberikannya imunisasi.
Tapi, banyak kabar miring soal imunisasi yang membuat kita sebagai orang tua takut dan ragu.
Padahal, informasi soal imunisasi tersebut bisa jadi tak benar alias hoax (hoaks).
Baca Juga: Camilan Nikmat Rendah Lemak Buat Kamu Si Emotional Eater
Kebanyakan info soal imuniasi yang salah dan menjadi hoaks tadi bersumber dari pendapat perorangan di dalam dan luar negeri.
Pendapat-pendapat tersebut berupa asumsi yang dikemukakan sebelum tahun 2000-an, yang sangat berbeda dengan hasil penelitian ilmiah terbaru tahun 2002-2019.
Nah, untuk lebih jelasnya berikut 3 informasi soal imunisasi yang sudah terbukti tidak benar.
Baca Juga: Liburan ke Belgia, Denny Cagur dan Shanty Rela Lesehan di Emperan Sambil Makan Bekal yang Dibawa
1. Vaksin MMR dan Thimerosal mengakibatkan autisme.
Dalam dokumen yang diterbitkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia bersama Nestle tahun 2019, para ahli menyimpulkan bahwa autisme dipengaruhi oleh interaksi kompleks antara faktor genetik dan faktor lingkungan.
Jadi, bukan karena imunisasi yang kita lakukan, ya.
Baca Juga: Nyaris Sentuh Harga Setengah Juta Rupiah, Ini 9 Manfaat Tak Terduga Buah Kersen yang Mahal
2. Demam, bengkak, dan nyeri setelah imunisasi itu berbahaya.
Setelah imunisasi kadang-kadang terjadi demam, kemerahan, dan sedikit bengkak di sekitar tempat suntikan.
Ini adalah reaksi yang wajar dan tidak berbahaya, Sahabat NOVA.
Sebab hal ini akan hilang dalam beberapa hari.
Asal tahu saja, demam setelah imunisasi tidak berhubungan dengan kualitas vaksin atau kualitas perlindungannya.
View this post on Instagram
Baca Juga: Mantan Pejabat, 5 Pesona Cantik Mertua Muzdalifah Sukses Curi Perhatian
3. Bayi yang sedang sakit ringan tak boleh diimunisasi.
Ini juga informasi soal imunisasi yang tidak benar.
Bayi dan balita yang ceria walau sedang batuk pilek ringan tanpa demam (misalnya karena iritasi atau alergi), atau yang sedang diare ringan tetap boleh diimunisasi.
Hal ini sudah terbukti aman dan efektif.
Nah, jadi jangan mudah percaya pada berita hoaks tentang imunisasi yang selama ini beredar, ya Sahabat NOVA.
Bila ragu, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter atau ahli imunisasi.
Jadi jangan langsung percaya berita tanpa konfirmasi dulu ya, Sahabat NOVA. (*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Indira D. Saraswaty |
KOMENTAR