Nah, ketiga gejala tadi bisa jadi makin kuat dengan tawaran diskon dari aplikasi belanja online, pun aplikasi uang digital yang kita gunakan.
“Orang-orang kondisi addict enggak bisa stop untuk beli. Walaupun dia itu enggak butuh apa yang dibeli. Nah, dengan adanya diskon dan cashback itu kan lebih menarik, jadi lebih susah untuk menolaknya,” lanjut Reynitta.
Ujungnya tentu saja pemborosan.
Baca Juga: Bagikan Foto Saat Momen Lebaran, Keluarga Ini Heboh Ada Penampakan Mirip Kuntilanak!
Walaupun sebenarnya efek dari pengaruh diskon dan cashback tergantung pada kondisi mental orang yang menerimanya, apakah dia sudah keranjingan jajan online atau tidak.
“Kalau misalnya orang itu terkontrol, mungkin tidak akan tertarik walaupun ada diskon dan cashback untuk barang-barang yang dia pikir dia enggak butuh. Tapi untuk orang-orang yang implusif problem, itu pasti akan sangat berpengaruh, dan tingkat pengaruhnya akan tinggi,” ungkap Reynitta.
Nah, lantas bagaimana kita mengatasi, jika sudah berada di kondisi seperti itu?
Baca Juga: Miris! Bayi Berusia 6 Bulan Ini Meninggal Setelah Diberi Jus Campur Madu, Orangtua Wajib Tahu
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Winggi |
KOMENTAR