Keringat dan bakteri akan bercampur
Keringat memang tidak memiliki bau, tapi saat ini bercampur dengan bakteri di kulit, ini akan menyebabkan bau tidak sedap.
“Bau badan sebagian berasal dari bakteri yang memproduksi gas dan semakin memburuk seiring waktu." Jelas Janette.
Menurut Mayo Clinic, kelenjar ini termasuk kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin.
Baca Juga: Wujudkan Permintaan Terakhir Ayahnya, Dewi Perssik akan Cabut Gugatannya Terhadap Meldi
Kelenjar ekrin ditemukan di seluruh tubuh dan terbuka langsung ke permukaan kulit, sedangkan kelenjar apokrin ditemukan di daerah dekat folikel rambut, seperti ketiak dan selangkangan.
Kelenjar ekrin mengeluarkan keringat, yang membantu kita untuk menenangkan diri.
Dan, kelenjar apokrin mengeluarkan cairan berbeda saat sedang stres.
Setelah bergabung dengan bakteri di kulit, kita bisa mendapatkan bau tubuh - seperti keringat stres yang sangat menyengat.
Baca Juga: Cermati! Ini 4 Cara Efektif Persiapan Sekolah untuk Anak Usia Dini
Source | : | Bustle |
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Winggi |
KOMENTAR