Sebelumnya, penulis sekaligus pegiat literasi, Okky Madasari merasa tersentuh melihat kondisi rumah baca di Desa Bajo Bahari, Buton, Sulawesi Tenggara.
Menurut Okky, rumah baca itu bukannya mendapatkan koleksi buku yang layak, justru hanya tumpukan majalah usang yang ada di sana.
"Kondisi seperti ini umum terjadi di daerah. Jangankan taman baca, perpustakaan sekolah atau perpustakaan daerah saja banyak yang hanya bangunan dan papan nama belaka. Saya mengalami sendiri tumbuh dengan situasi seperti itu," ungkap Okky.
Sementara itu, hasil kajian bertajuk "World's Most Literate Nations" tahun 2016 oleh Central Connecticut State University di Amerika Serikat mencatat minat baca di Indonesia hanya menduduki peringkat 60 dari total 61 negara.
Hal ini turut dipengaruhi oleh minimnya buku layak yang tersedia untuk masyarakat. (*)
Penulis | : | Muhamad Yunus |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR