NOVA.id - Seorang perempuan ketiduran di pesawat, saat ia terbangun pesawat sudah terkunci dan gelap.
Kejadian ini sontak membuat banyak orang bertanya - tanya tentang petugas awak kabin setempat yang membiarkan salah satu penumpangnya di dalam pesawat.
Perempuan tersebut merupakan penumpang dari Air Canada yang panik saat dirinya sadar, ia terkunci di dalam pesawat yang gelap.
Baca Juga: Seharga Motor, Anting Cetar Syahrini Ternyata Kembaran dengan Jennie BLACKPINK
Perempuan bernama Tiffany Adams mengatakan jika ia tertidur 90 menit sebelum pesawat tiba di Quebec dari Toronto, tetapi ia terbangun dengan keadaan pesawat sepi.
Tiffany mencoba menelepon temannya namun batrai telepon genggamnya habis.
Tiffany kemudian menuliskan tentang kejadian yang ia alami di Facebook dan mengisahkan bagaimana kejadian itu bisa menimpanya.
Baca Juga: Pakai Kaftan, Intip Gaya Angelina Jolie Saat Jalan Bareng Putrinya
"Saya bangun di tengah malam, beberapa jam setelah pesawat tiba, saya merasa kedinginan dan gelap,
"Saya berusaha mencoba mengembalikan daya telepon genggam saya dengan mencolok kabel USB ke setiap tempat, tapi tidak berhasil, karena mesin pesawat mati. Karena saya enggak bisa mengembalikan batrai untuk meminta bantuan, saya sangat panik karena saya ingin segera keluar dari mimpi buruk ini," tulisnya.
Setelah ia menemukan senter di cockpit, Tiffany mencoba membuka pintu dan mengarahkan lampu senter ke jendela untuk meminta pertolongan.
Baca Juga: Tak Hanya Perempuan, Toge Juga Bisa Bantu Perbaiki Kualitas Sperma
Kemudian, ia diselamatkan oleh petugas setempat memakai tangga penumpang dengan aman.
Setelah kejadian itu, ia kemudian ditemani seorang petugas untuk bertemu dengan perwakilan Air Canada.
Kejadian ini membuatnya sangat trauma, takut, dan sulit untuk tidur.
Baca Juga: Nostalgia Makanan Betawi, Ini Resep Kerak Telor ala Rumahan yang Tak Kalah Lezat!
Sementara pihak Air Canada menolak untuk memberikan keterangan detail tetapi mereka masih meninjau kejadian tersebut.(*)
Source | : | her.ie |
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Winggi |
KOMENTAR