NOVA.id – Setelah mengadakan silaturahmi di Kepatihan Yogyakarta pada Selasa minggu sebelumnya (11/6), Sri Sultan Hamengku Buwono X gelar halal bihalal (halalbihalal) dengan warga Yogyakarta di Jakarta pada hari Minggu (23/6).
Acara dibuka dengan Panembromo, tembang untuk menyambut kedatangan tamu kehormatan hari itu, Sri Sultan Hamengku Buwono X dengan permaisuri, GKR Hemas.
Baca Juga: Sempat Terguling, Begini Lucunya Cucu Sultan HB X Saat Sungkem
Tak hanya Sri Sultan Hamengku Buwono X yang juga menjabat sebagai Gubernur DI Yoygakarta dan GKR Hemas, acara halalbihalal di Jakarta ini juga dihadiri Wakil Gubernur DIY, Paku Alam X beserta istri, serta para putri Sultan.
Turut hadir adalah GKR Mangkubumi, GKR Condrokirono, GKR Maduretno, dan GKR Bendara.
Halalbihalal yang diketuai oleh putri kedua Sultan HB X, GKR Condrokirono, juga mempersembahkan Fragmen Golek Menak.
Baca Juga: Stop Jadi Perempuan Sein Kanan tapi Belok Kiri, Ini 4 Cara Agar Bugar dan Konsentrasi Naik Motor
Tarian yang digubah oleh alm. Sri Sultan Hamengku Buwono IX tersebut dinikmati oleh para warga yang datang.
Sebagian besar tetap duduk di kursi masing-masing, tapi ada pula yang maju ke depan dan duduk menikmati persembahan spesial tersebut yang diiringi alunan gamelan dan gending.
Warga DIY yang berdomisili di Jakarta juga tak melewatkan kesempatan untuk bersilaturahmi langsung dengan Sri Sultan HB X, GKR Hemas, Paku Alam X, dan istri.
Antrean warga yang ingin bersalaman mengekor hingga ke belakang ruangan Balai Prajurit, di Balai Sudirman, Jakarta Selatan.
Acara puncak usai silaturahmi adalah pembagian doorprize.
Tak kurang dari ratusan doorprize dibagikan. Mulai dari voucher, handphone, TV LED, sepeda MTB, hingga kipas angin, dan kulkas, yang totalnya diperkirakan hingga puluhan juta rupiah.
Perayaan temu muka ini juga jadi momen bagi Sri Sultan HB X menyatakan pentingnya warga Yogyakarta yang bermukim di Jakarta.
“Warga Yogyakarta yang saya banggakan, dalam perkembangan globalisasi, diaspora sudah menjadi kekuatan ekonomi baru sebuah bangsa, contohnya China & Korea.
"Jika dahulu mereka ini disebut perantau, kini istilahnya diganti diaspora, yang lebih membumi dengan kata konektivitas,” kata Sri Sultan HB X dalam sambutannya.
Sri Sultan HB X mengingatkan para diaspora Yogya di Jakarta bahwa tradisi mudik yang awalnya sekedar pulang bertemu keluarga sebaiknya dioptimalkan pula dengan kontribusi untuk membangun “Jogja Istimewa”.
Segenap warga DIY di Jakarta yang terdiri dari anggota paguyuban daerah terkait dan kerabat kesultanan menikmati acara dan tak sabar menantikan halalbihalal bersama sang sultan berikutnya.
Pada halalbihalal 2019 ini, putri keempat Sri Sultan HB X dan GKR Hemas, yaitu GKR Hayu tidak tampak menghadiri acara karena tengah mengandung.
Baca Juga: Masuk Usia 7 Bulan, Keraton Yogyakarta Gelar Upacara Mitoni untuk Kehamilan GKR Hayu
GKR Hayu baru saja menggelar acara mitoni (perayaan tujuh bulanan dalam adat Jawa) di Yogyakarta pada Selasa, 18 Juni 2019 lalu. (*)
Source | : | NOVA |
Penulis | : | Indira D. Saraswaty |
Editor | : | Indira D. Saraswaty |
KOMENTAR