NOVA.id - Kehidupan Syahrini usai dinikahi konglomerat, Reino Barack semakin diliputi dengan kemewahan.
Tak ada satu hari, Incess tak memamerkan kemewahan hidup yang dirasakannya via Instagram pribadi.
Seperti pemandangan kali ini saat dirinya menyantap makanan seharga Rp16 juta per kilonya dalam pesawat jet pribadi.
Baca Juga: Stop Jadi Perempuan Sein Kanan tapi Belok Kiri, Ini 4 Cara Agar Bugar dan Konsentrasi Naik Motor
Diketahui dari unggahan Instagram Story @princessyahrini, pasangan Incess dan Reino Barack tengah bepergian ke Australia.
Berada dalam pesawat jet pribadi, pelantun Cintaku Kandas ini memamerkan situasi di dalamnya yang begitu elegan dan berkelas.
Tak hanya soal interior, Syahrini juga memperlihatkan seperti apa menu makanan mewah yang disantapnya bersama sang suami.
Baca Juga: Dituding Gunakan Pelet Demi Harta, Begini Kabar Rumah Tangga Cut Memey Usai Dinikah Siri Bule Kanada
Awalnya, Syahrini memamerkan menu makanan pembukanya berupa caviar.
"Caviar on board, seperti biasa," tulisnya.
Usai caviar, Syahrini memperlihatkan salad sehat yang tampak menyegarkan.
Baca Juga: Sempat Dikabarkan Rujuk, Begini Respon Nafa Urbach Dengar Kabar Zack Lee Pacari Manohara
Tak hanya itu, menu utamanya berupa sajian halal yang dipesannya serta ditutup dengan cake cokelat bertuliskan honeymoon.
Dilansir dari Suar.id, caviar merupakan bahan makanan mahal nan premium.
Harga per 100 gramnya saja harganya Rp1,6 juta, bisa dibayangkan harga per kilonya dengan kurs per dolar Rp14.555 bisa mencapai Rp16 juta.
Baca Juga: Jaga Putrinya yang Derita Leukimia, Begini Respon Denada Dengar Kabar Mantan Suami Positif Narkoba
Baca Juga: Buat Air Mata Ibu Syahrini Berderai, Bubu Sang Mantan Nyekar ke Makam Almarhum Ayah Incess
Harga mahal dari caviar ini disebabkan karena kelangkaan dan proses mendapatkannya yang cukup rumit.
Caviar diperoleh dari seekor ikan sturgeon betina besar yang berdaging putih yang sangat langka.
Telur-telur tersebut dipanen dari ovarium, lalu melewati pross penyaringan sehingga telur tersebut terpisah dari cairan, lemak, dan membran. (*)
Source | : | |
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR