Lewat komunitas ini, para single mom bisa berbagi cerita, berbagi pengalaman, saling memberi masukan, tanpa tendensi apa pun.
Meski sudah berdiri sejak 5 tahun lamanya, SMI memiliki beberapa kendala, salah satunya disebabkan nama komunitas yang memunculkan stigma tersendiri di kalangan masyarakat.
“Sulit mencari dukungan dari pihak luar, karena nama kita aja cukup mengandung stigma (negatif) kan, Single Moms Indonesia."
Baca Juga: Rehat Medsos, Cinta Laura Ngetwit: Poligami itu Kekerasan terhadap Perempuan
"Jadi kita mesti mengedukasi orang lain bahwa ibu tunggal itu layak dan patut didukung,” kata Maureen.
Jika dukungan lebih banyak mengalir bagi ibu tunggal, sudah pasti mereka jadi lebih kuat dan bisa membesarkan anak-anak hebat, karena ibunya kuat dan sehat.
Maureen percaya, kalau ibunya sehat, bahagia, mandiri, dan berdaya, maka masa depan anak-anak akan aman.
Baca Juga: Ulang Tahun ke-21, Ini Beda Perilaku Ashanty dan Krisdayanti pada Aurel
“Itu yang harus dijelaskan. Karena komunitas kita ini bukan komunitas yang mengampanyekan perceraian,” ingat Maureen. (*)
Penulis | : | Siti Sarah Nurhayati |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR