Dikutip dari Tribunwow, topi awan akan berbahaya bagi para pendaki karena mereka bisa mengalami hypothermia, di mana tubuh akan kesulitan mengatasi suhu dingin.
Mereka yang mengalami hipotermia akan mulai bicara melantur, jantung melemah, tekanan darah menurun, dan terjadi kontraksi otot sebagai usaha tubuh untuk menghasilkan panas.
Fenomena alam ini tak hanya terjadi di Gunung Rinjani saja.
Topi awan ini juga pernah terlihat di Gunung Semeru, Jawa Timur.
Caping gunung lawu @karanganyarkab ,tanpak dari ngargoyoso ! @cahkaranganyar9 pic.twitter.com/GxUh9IkCzu
— imam bejoks (@imambejoks) March 8, 2019
Meski indah siap sangka ya fenomena alam itu memiliki bahaya tersembunyi. (*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Kompas.com,Tribun Wow |
Penulis | : | Hinggar |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR