NOVA.id - Usai dijatuhi vonis 9 tahun penjara dan denda Rp1 miliar, Steve Emmanuel kini bebas dari ancaman hukuman mati.
Pada sidang putusan, majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa, (16/07), membacakan hasil vonis.
Namun demikian, pihak Steve Emmanuel mengaku berupaya mengajukan banding.
Baca Juga: Stop Jadi Perempuan Sein Kanan tapi Belok Kiri, Ini 4 Cara Agar Bugar dan Konsentrasi Naik Motor
Sang adik, Karenina Sunny juga keberatan jika kakaknya dihukum kurung selama 9 tahun.
Melansir dari tayangan Pagi-Pagi Pasti Happy dalam YouTube TRANS TV Official, Rabu, (17/07), begini ungkapan hati Karenina Sunny atas kondisi Steve Emmanuel.
Menurutnya, Steve Emmanuel mengidap gangguan psikologis Obsessive Compulsive Disorder atau OCD sejak kecil.
Melansir dari Grid.id, OCD merupakan suatu gangguan psikologis yang dapat menyebabkan penderitanya terus merasakan kecemasan, kegelisahan, ketakutan, kekhawatiran yang ditandai dengan melakukan hal yang sama berulang kali untuk meredakan perasaan negatif tersebut.
"Steve memang sudah dari sejak kecil punya kondisi namanya OCD Obsessive Compulsive Disorder ya," buka Karenina Sunny.
Bahkan, menurutnya, gejala OCD pada sang kakak sudah terlanjur parah.
"Jadi bukan gangguan mental, tapi maksudnya dia punya kondisi dia yang semuanya harus rapi, harus teratur, bersih gitu dan dia sangat parah gitu lah," imbuhnya.
"Tapi masalahnya bukan masalah gitu kan, mau direhabilitasi, mau dipenjara, mau di rumah tetap akan ada kondisinya yang seperti itu, tapi maksudnya dia sudah tau, dia punya kondisi seperti itu, makannya dia cari sesuatu untuk dia lebih tenang, lebih fokus," sambung Karenina Sunny.
Karenina Sunny pun mengakui jika awalnya Steve Emmanuel hanya coba-coba namun ternyata kecanduan efek narkoba tersebut.
Baca Juga: Perlihatkan Wajah Berlumur Darah, Ada Apa dengan Luna Maya?
"Kalau jenisnya itu kurang lebih untuk membuat lebih fokus, bikin lebih percaya diri, bikin lebih tenang.
Supaya apa, supaya dia nggak mudak emosi, stres atau terlalu OCD gitu. Mungkin dia awalnya memulainya dengan alasan seperti itu, tapi lama-lama jadi kecanduan," bebernya.
"OCD dari kecil. Kita sekarang nggak ngomongin OCD-nya lagi, sekarang ngomongin kecanduannya," pungkasnya. (*)
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR