NOVA.id - Kita memang tidak pernah mengetahui bagaimana hidup kita nantinya.
Kita juga tidak mengetahui bagaimana kita menghabiskan masa-masa tua kita nantinya.
Hal itu pula yang dialami seorang nenek berusia 92 tahun yang bernama Rabina.
Baca Juga: Stop Jadi Perempuan Sein Kanan tapi Belok Kiri, Ini 4 Cara Agar Bugar dan Konsentrasi Naik Motor
Dilansir Intisari dari Kompas.com, sudah lima tahun lebih warga Dusun Bertah, Desa Larangan Luar, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur ini ditinggal mati suaminya.
Kini, ia tinggal sendiri di sebuah gubuk tua berdinding anyaman bambu yang sudah bolong-bolong.
Perkawinannya dengan laki-laki asal Desa Polagan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, tidak dikaruniai anak.
Baca Juga: Tak Cuma Suami, Nunung Seret Sederet Nama Teman Seprofesinya Terkait Narkoba, Siapa?
Kamar tidur berukuran 3x4 meter yang ditempatinya, berfungsi juga sebagai dapur.
Sebuah tungku bersama tumpukan kayu ditempatkan di beranda rumah.
Senin (15/07) siang, saat dikunjungi di gubuknya, Rabina sedang memasak nasi dan singkong.
Beberapa kali panggilan salam tak kunjung dijawab.
Maklum, pendengarannya sudah terganggu.
Suara keras di dekat telinganya pun tak mampu didengar.
Berbicara dengan bahasa isyarat, juga susah dipahaminya.
Melihat ada orang datang, ia sedikit terkejut karena tidak pernah kenal sebelumnya.
Perempuan berusia 92 tahun ini, mencoba berdiri dari depan tungkunya.
Namun terhuyung.
Baca Juga: Tangis Putra Nunung Pecah Ungkap Kondisi Sang Bunda di Tahanan
Beruntung ada bambu penyanggah yang jadi pegangannya.
Tubuhnya yang kurus, dibalut dengan kulitnya yang sudah keriput, menunjukkan usianya sudah sangat uzur.
Delapan kucing peliharaannya, selalu mengitari Rabina yang memegang sepiring singkong yang sudah direbusnya.
Baca Juga: Berusia 50 Tahun, Ira Koesno Beberkan Rahasia Tubuh Singset dan Bugar yang Tak Lekang oleh Waktu
Delapan kucing itu pun bergantian menciumi singkong tersebut.
"Dikira singkong ini nasi dan ikannya. Saya kalau makan, sudah biasa sepiring dengan delapan kucing piaraan," ucap Rabina.
Dengan spontan, Rabina kemudian melanjutkan cerita kehidupannya.
Baca Juga: Mertuanya Meninggal Dunia, Mantan Istri Pasha Ungu Ungkap Pesan Pilu untuk Sang Suami
Selama hidup bersama dengan kucing piaraannya, Rabina mengaku tidak pernah kesulitan makan.
Kalau tidak masak sendiri karena tidak ada beras yang mau dimasak, terkadang ada orang lain yang datang mengantarkan masakan ke rumahnya.
"Kalau ada nasi, hanya sekepal yang saya makan. Selebihnya untuk kucing," imbuh dia.
Baca Juga: Ayahanda Meninggal Dunia, Suami Okie Agustina Ungkap Jeritan Hatinya
Hidup bersama kucing piaraannya, bagi Rabina bukan tanpa dasar.
Menurutnya, kucing itu salah satu binatang yang dicintai Rasulullah SAW.
Makanya, sebanyak apa pun kucing yang dipiara, dirinya yakin akan menemukan rezekinya sendiri.
Baca Juga: Perlihatkan Kelihaiannya Menggoyang Wajan, Umi Pipik Masak Capcay untuk Keluarga, Ini Resepnya
Bahkan, kucing piaraannya pernah mencapai 12 ekor.
Kucing-kucing itu mau dibeli orang, tapi tidak dijualnya.
"Saya tidak menjual kucing. Kalau mau dipelihara dengan ikhlas, saya memberikannya," terang dia.
Suatu ketika, ada tetangga Rabina yang memukul kucing sampai patah kakinya.
Selang beberapa bulan dari kejadian itu, tetangganya jatuh dan mengalami patah kaki juga.
Sehingga, bagi Rabina, menyayangi kucing peliharaan sama saja menyayangi manusia karena sama-sama mahluk Tuhan.
Baca Juga: Kisah Pilu Anak Bungsu Nunung, Dibully hingga Harus Tinggalkan Jakarta
Meskipun hidup sebatang kara, Rabina masih sering didatangi tetangganya, Sanida (70), yang kondisinya juga sudah jompo.
Hampir setiap hari, dua lansia ini hidup berdampingan dan makan bersama.
Bahkan, Sanida mengaku, rezeki Rabina lebih baik dari dirinya.
Baca Juga: 5 Artis Perempuan Hollywood Ini Mendapatkan Bayaran Termahal, Siapa Saja?
Sehingga, ia sering numpang makan di rumah Rabina.
Meskipun di usianya yang sudah senja, Rabina masih istikamah shalat lima waktu.
Mukenah dan sajadahnya selalu disiapkan di dekat tempat tidurnya.
Hidup miskin dengan berteman delapan kucing piaraannya, Rabina mengaku bahagia.
Saat tidur pun, delapan kucing piaraannya ikut mendampingi di kasurnya yang kusam. (*)
Artikel ini pernah tayang di laman Intisari.ID dengan judul Kisah Memprihatinkan Nenek Rabina, Tinggal di Gubuk Reot Makan Serta Tidur dan Makan Bersama 8 Kucing
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | intisari |
Penulis | : | Nuzulia Rega |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR