NOVA.id - Rangkaian persiapan pernikahan mantan istri Tommy Kurniawan, Tania Nadira memang sempat mencuri perhatian.
Menikah 26 Juli 2019 nanti, Tania Nadira menjalani rangkaian acara adat mulai dari pengajian, siraman, hingga henna night.
Tak hanya Tania Nadira, siapa sangka sosok ibundanya juga sukses mencuri perhatian selama gelaran acara menjelang pernikahan tersebut dilakukan.
Baca Juga: Stop Jadi Perempuan Sein Kanan tapi Belok Kiri, Ini 4 Cara Agar Bugar dan Konsentrasi Naik Motor
Ibunda Tania, Hana Hasanah Shahab Fadel tampil begitu cantik selama acara jelang pernikahan sang putri.
Mulai dari pengajian, hanna terlihat anggun berbalut gaun warna merah muda.
Usai pengajian, Hanna ternyata mengantarkan sang putri menjalani prosesi siraman.
Tampil anggun, Hanna mengenakan kebaya berwarna hitam dengan detail emas di beberapa bagiannya.
Sanggul tradisional adat Jawa pun tampak menghiasi rambutnya.
Baca Juga: Ditanya Alasan Konsumsi Narkoba, Nunung: Pikiran Saya Cuma untuk Membahagiakan Keluarga
Makin cantik, Hanna juga tampil dengan makeup cetar yang membuat penampilannya makin memesona.
Baca Juga: 3 Bulan Dinikahi Fadel Islami, Muzdalifah Curhat Singgung Soal Salah dan Khilaf
Dalam gelaran siraman tersebut, Hanna ternyata juga menjalani adat dodol dawet, atau dalam bahasa Indonesia disebut jual cendol.
Masih mengenakan busana yang sama, Hana terlihat begitu antusias kala melayani para pembelinya.
Baca Juga: Tak Henti Menangis Saat Dijenguk Andre Taulany, Begini Kondisi Terkini Nunung di Tahanan
Dodol dawet atau jual cendol ini ternyata memiliki makna indah dalam tradisi calon pengantin adat Jawa.
Mengutip dari BanjarmasinPost, ibunda mempelai perempuan akan melayani para pembeli cendol.
Sedangkan sang ayah akan menerima uang dari para pembeli.
Baca Juga: Bambang Trihatmodjo Ultah Dapat Kecupan Mesra, Maia Estianty Ikut Berkomentar
Uniknya lagi, dalam dodol dawet, uang yang digunakan bukan uang sungguhan, melainkan kreweng wingko atau pecahan kendi yang telah dipecahkan saat prosesi siraman.
Dodol dawet atau jual cendol ini juga bermakna khusus.
Dawet yang berbentuk bundar melambangkan kebulatan kehendak orangtua untuk menikahkan anaknya.
Baca Juga: Usai Nunung, GPAN Sebut 4 Inisial Artis Pemakai Narkoba yang Jadi Incaran Polisi Selanjutnya
Kreweng wingko (pecahan kendi) yang digunakan untuk membayar dawet menunjukkan bahwa kehidupan manusia berasal dari bumi.
Penjualan dawet yang melibatkan ibu dan ayah juga punya lambang tersendiri.
Hal ini bermaksud mengajarkan anak mereka yang akan menikah tentang bagaimana mencari nafkah sebagai suami istri haruslah saling membantu. (*)
Source | : | Instagram,BanjarmasinPost |
Penulis | : | Nuzulia Rega |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR