Uniknya lagi, dalam dodol dawet, uang yang digunakan bukan uang sungguhan, melainkan kreweng wingko atau pecahan kendi yang telah dipecahkan saat prosesi siraman.
Dodol dawet atau jual cendol ini juga bermakna khusus.
Dawet yang berbentuk bundar melambangkan kebulatan kehendak orangtua untuk menikahkan anaknya.
Baca Juga: Usai Nunung, GPAN Sebut 4 Inisial Artis Pemakai Narkoba yang Jadi Incaran Polisi Selanjutnya
Kreweng wingko (pecahan kendi) yang digunakan untuk membayar dawet menunjukkan bahwa kehidupan manusia berasal dari bumi.
Penjualan dawet yang melibatkan ibu dan ayah juga punya lambang tersendiri.
Hal ini bermaksud mengajarkan anak mereka yang akan menikah tentang bagaimana mencari nafkah sebagai suami istri haruslah saling membantu. (*)
Source | : | Instagram,BanjarmasinPost |
Penulis | : | Nuzulia Rega |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR