Mereka menganalisis varian genetik yang terkait dengan tiga sifat tidur tertentu - preferensi pagi atau malam (chronotype), durasi tidur, dan insomnia.
Mereka mengkaji 180.216 perempuan dari studi Biobank Inggris dan 228.951 perempuan di Breast Cancer Association Consortium (BCAC).
Menganalisis informasi genetik dengan cara ini menghindari beberapa masalah yang menimpa studi observasional tradisional, membuat hasilnya kurang terhadap faktor-faktor yang tidak terukur.
Baca Juga: Jarang Terekspos, Begini Pesona Cantik Istri Sah Rhoma Irama yang Setia Meski Berkali-kali Dimadu
Asosiasi yang diamati menggunakan pengacakan Mendel memperkuat kesimpulan dari hubungan sebab akibat dari kebiasaan tidur.
Dalam analisis pengamatan data UK Biobank, preferensi pagi dikaitkan dengan risiko kanker payudara yang sedikit lebih rendah (satu perempuan lebih sedikit per 100) daripada preferensi malam.
Namun, mereka menggunakan beberapa metode untuk menilai data dari dua sumber daya berkualitas tinggi, dan memperhitungkan faktor risiko dan potensi yang ada.
Baca Juga: Bambang Trihatmodjo Ultah Dapat Kecupan Mesra, Maia Estianty Ikut Berkomentar
Dalam editorial terkait, Profesor Eva Schernhammer dari University of Vienna mengatakan temuan ini menawarkan peluang luar biasa untuk menjaga kesehatan yang baik, mencapai penuaan yang sehat.
Jadi, bagaimana Sahabat NOVA, masih ingin bangun siang?(*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR