"Pertama, kedua perilaku melibatkan tindakan berulang yang menyebabkan masalah bagi seseorang. Kedua, beberapa orang dengan BFRBs memang menunjukkan bahwa mereka memiliki keyakinan tentang rambut mereka yang terdengar lebih 'obsesif' atau 'perfeksionis' di alam,” jelasnya.
Tara Peris menjelaskan bahwa mendefinisikan BFRB sebagai kompulsif atau impulsif dapat dibantu dengan pengobatan, tetapi pada akhirnya berbeda dari orang ke orang.
"Perlakuan harus memperhatikan perbedaan-perbedaan ini dan tidak membuat asumsi tentang apa yang mendorong perilaku untuk setiap individu,” jelasnya.
Baca Juga: Ini 5 Dampak Buruk Pemakaian Kontak Lensa yang Jarang Disadari
Profesional kesehatan mental harus mendekati setiap individu sebagai pribadi unik.
Mereka juga harus berusaha memahami sifat fungsional BFRBs untuk setiap klien, dan meresepkan intervensi yang dipersonalisasi untuk individu tersebut.(*)
Source | : | Her.ie |
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Winggi |
KOMENTAR