NOVA.id - Ada anggapan menjalankan usaha dengan teman membuat usaha dapat berkembang lebih baik ketimbang menjalankannya sendiri.
Namun, nyatanya mencari partner usaha memang tak semudah menjalin pertemanan.
Akan sangat menyenangkan jika ada teman atau kerabat baik yang bisa diajak bekerjasama, namun tak sedikit pula hubungan dekat itu berakhir gara-gara masalah dalam bisnis.
Baca Juga: Riasan Pernikahannya Jelek, Begini Wajah Pengantin Thailand Saat Makeup Ulang yang Bikin Pangling
Namun, Sahabat NOVA, bila kita berencana menjalankan bisnis bareng teman atau kerabat, tak ada salahnya dicoba.
Yang terpenting selalu diskusikan tiga hal ini sebelum memulai. Yuk, dipahami sama-sama!
1. Menyamakan Visi dan Misi
Sering bersama dan kenal sejak lama belum cukup jadi modal untuk bermitra dengan saudara atau teman.
Sebab teman yang asyik diajak hang out, belum tentu bisa menjadi partner yang cocok untuk menjadi rekan usaha.
Maka sebelum memulai, gali lebih jauh bagaimana pandangannya terhadap usaha yang akan ditekuni bersama.
Baca Juga: Kang Daniel Resmi Berpacaran dengan Jihyo TWICE, Agensi Beri Pernyataan Ini
Kita dan calon mitra perlu menyamakan visi dan misi dalam berbisnis. Apa yang menjadi tujuan berpartner.
Misalnya, kita berniat sangat serius, bahkan berani meninggalkan karier gemilang di perusahaan tempat kita bekerja, demi all-out untuk merintis sebuah bisnis.
Sementara teman ternyata hanya mencari kegiatan pengisi waktu luang atau hanya ingin bersenang-senang bersama Anda saja.
Hal lain yang juga penting dibahas adalah value atau nilai-nilai yang dianut masing-masing.
Baca Juga: Listrik Mati, Istri Ryan Delon Panik hingga Lakukan Hal Nekat Ini Demi Selamatkan ASI Perah
Misalnya, kita dan sahabat ingin menjalankan usaha kuliner dan mendirikan sebuah restoran.
Kita sangat concern dengan masalah lingkungan sehingga menginginkan sebuah restoran yang peduli lingkungan.
Mulai dari penggunaan bahan organik dalam menu, kemasan yang bisa didaur ulang, hingga penataan ruangan yang tidak memberi tempat bagi para perokok.
Baca Juga: Ryan Delon dan Sharena Bangun Rumah Baru di Posisi Tusuk Sate, Begini Menurut Fengshui
Sementara calon partner hanya mementingkan soal bagaimana mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya sehingga value yang kita yakini menurutnya sulit dijalankan dan berpotensi mengurangi keuntungan.
Nah hal-hal semacam ini perlu dibicarakan tuntas di awal.
Perbedaan visi, misi serta nilai-nilai seringkali membuat frustrasi dan membuat hubungan rentan bubar.
Baca Juga: Analisis Ekspresi Galih Ginanjar Saat Minta Maaf pada Fairuz, Psikolog: Tidak Terlihat Penyesalan
2. Pembagian Peran dan Tanggung Jawab
Berbisnis mengutamakan sikap profesional.
Ada target finansial yang hendak dicapai, prosedur yang harus dijalankan, dan sistem yang perlu dibangun agar segala sesuatunya berjalan dengan baik.
Sehingga perlu ada pembagian tugas dan peran yang jelas sehingga setiap orang memiliki tanggung jawab sesuai perannya.
Baca Juga: Punya Kulit Sensitif? Begini Cara Tepat Merawatnya
Mungkin kita dan partner bisnis sudah bersahabat sejak kecil sehingga punya hubungan personal yang sangat kuat.
Tapi bila sudah menyangkut urusan bisnis, segala sesuatunya harus dilakukan secara profesional. Ada hak, kewajiban, dan aturan main yang perlu disepakati sebelumnya.
Pembagian tugas ini idealnya juga menjadi sinergi yang saling menguatkan.
Baca Juga: Bangun Rumah Masa Depan, Sharena dan Ryan Delon: Nggak Sabar!
Misalnya, kita fasih mengurusi bidang keuangan sementara rekan memiliki jiwa kreatif yang tinggi.
Sehingga, kita diserahi tanggung jawab mengelola keuangan sementara rekan memiliki peran lebih dalam pengembangan produk.
Bila pembagian tugas sudah dilakukan, masing-masing diharapkan memiliki komitmen untuk menjalankannya sehingga bisa saling mendukung dan menjadi sebuah kekuatan.
Baca Juga: Ini yang Harus Dilakukan untuk Selamatkan ASI Jika Mati Listrik Berkepanjangan
3. Manajemen Konflik
Seperti halnya hubungan cinta, hubungan bisnis tidak selamanya manis. Ada saat-saat di mana segala sesuatunya berjalan pada jalurnya.
Ada masa ketika usaha menemukan hambatan dan menghadapi persoalan.
Baca Juga: Sang Bunda Menikah Lagi, Intip Penampilan Kece 2 Anak Tommy Kurniawan di Resepsi Mewah Tania Nadira
Baiknya, pada awal hubungan, penting diutarakan bagaimana sikap dan cara masing-masing dalam menghadapi konflik.
Apa tindakan penyelesaian yang akan dilakukan bila terjadi hal yang tidak menyenangkan dalam hubungan bisnis kita.
Mengantisipasi kegagalan bukan berarti berpikiran negatif, tapi justru menunjukkan keseriusan kita memulai usaha dan betapa pentingnya kita memandang pertemanan.
Sehingga, apa pun yang terjadi dalam hubungan bisnis tidak akan merusak hubungan pertemanan kita.
Jadi, Sahabat NOVA sudah siap memulai bisnis dengan teman? (*)
Emma Aliudin
KOMENTAR