NOVA.id – Asifit bersama Nakita.ID menggelar Parent Session #MenjagaKasihIbu bertajuk 'Mitos dan Fakta Menyusui untuk Milenial Moms' di Gedung Kompas Gramedia, Palmerah Barat, Jakarta Pusat, Jumat (23/08/19).
Acara Parent Session #MenjagaKasihIbu bersama Milenial Moms ini digelar untuk mengupas persoalan mitos dan fakta mengenai ASI dan kegiatan menyusui.
Menyusui adalah momen spesial bagi seorang ibu, segera setelah Si Kecil lahir ke dunia, kemudian ibu berkesempatan menjalani peran istimewa.
Bahkan, pentingnya pemberian ASI eksklusif pada bayi tak pernah berhenti digaungkan oleh banyak pakar, ahli, dan lembaga-lembaga kesehatan.
Seperti yang diketahui, menyusui membutuhkan suasana kondusif, terlebih seringnya kita mendengar banyaknya mitos yang beredar, bisa jadi hal tersebut menghalangi kelancaran kita menyusui Si Kecil.
Oleh karena itu ibu menyusui sangat butuh dukungan dari berbagai pihak, yakni suami, keluarga, teman, bahkan lingkungan.
Tak hanya itu, WHO dan UNICEF memperingati World Breastfeeding Week atau Pekan Menyusui Sedunia tiap 1 – 7 Agustus.
Hal tersebut digalakan untuk dukungan penuh bagi ibu menyusui di seluruh dunia.
Mendukung hal itu, Asifit dan Nakita.id menggelar Parent Session #MenjagaKasihIbu, membahas “Mitos & Fakta Menyusui untuk Milenial Moms”.
Acara ini dihadiri oleh Zee Zee Shahab, pesinetron, presenter, dan juga sebagai brand ambassador Asifit dan pesinetron Ardina Rasti.
Tak cuma itu, dokter, konselor laktasi, sekaligus pendiri komunitas Pejuang ASI, dr Ameetha Drupadi CIMI, Gloria Oyong, brand ambassador Nakita.id sekaligus menjadi moderator acara, dan Muhammad Arief Nugroho, General Manager Marketing Kimia Farma pun turut hadir dalam Parent Session ini.
Pada Parent Session #MenjagaKasihIbu bersama Milenial Moms, Zee Zee Shahab pun menceritakan pengalamannya saat menyusui kedua anaknya.
Dikisahkan Zee Zee, dirinya mengalami "drama" menyusui. Ia mengatakan jika dirinya hanya menyusui anak pertama selama 6 bulan saja karena air susu yang tak keluar.
“Ada perasaan bersalah sampai sekarang, karena aku nggak bisa mengasihi (menyusui) sampai 2 tahun, aku hanya bisa mengasihi sampai 6 bulan, itu juga sangat tertatih-tatih karena saat itu aku nggak bahagia, nggak bahagia karena stres. Semakin nggak bahagia, semakin ASI nggak keluar, itu yang salah,” ujar Zee Zee.
"Sekarang, alhamdulillah masih lancar mengasihi untuk si adik," tambah Zee Zee.
Berbeda dengar Zee Zee Shahab yang pernah mengalami kesulitan untuk menyusui anaknya, Ardina Rasti yang hadir pada acara #MenjagaKasihIbu bersama Milenial Moms justru sudah mempersiapkan semuanya.
Tak hanya dirinya, sang suami Arie Dwi Andhika pun juga rajin mencari informasi soal kehamilan, kelahiran, dan menyusui.
"Aku sama suami kan, awam banget, suami tuh rajin banget cari informasi pada saat aku hamil. Jadi, memang dia sudah siap banget jadi ayah ASI,” cerita Rasti.
Bahkan suaminya juga sudah menyemangati Rasti sejak dirinya masuk usia kehamilan 8 bulan, meyakinkan jika saat ASI tak keluar nanti Rasti tak perlu panik dan tetap tenang.
Selain itu, Rasti juga menerapkan mindset positif, yakni seperti keyakinan diri bahwa ASI yang ia hasilkan cukup untuk buah hatinya.
Memang, masalah paling umum yang dihadapi saat menyusui adalah ASI kurang lancar atau produksi ASI yang sedikit.
Selain faktor stres, mom-shaming atau perundungan yang diterima oleh sang ibu juga mempengaruhi kelancaran ASI.
Ucapan seperti ‘kok ASInya sedikit?’ atau ‘anaknya kurus, pasti ASInya nggak bikin kenyang’ mungkin pernah Moms dengar dan akhirnya memengaruhi kepercayaan diri Moms untuk menyusui Si Kecil.
Sadar atau tidak, mungkin malah kita sendiri yang pernah mengucapkannya pada sesama ibu menyusui.
Maka, Asifit dan Nakita.id pun dalam acara ini mengajak Moms untuk turut serta menjadi bagian pendukung suasana kondusif bagi sesama ibu menyusui.
Sejalan dengan campaign #LovingNotLabelling yang telah berjalan sejak 2018 kemarin, para peserta diminta untuk mengatasi labelling pada ibu menyusui.
Kita diajak untuk mengisi #LovingNotLabelling card dengan kata-kata penyemangat untuk sesama ibu menyusui.
Tak cuma 2 faktor tersebut, nutrisi pun penting untuk memperlancar ASI.
Tentu sudah tak asing lagi bagi kita mendengar anjuran konsumsi daun katuk untuk memperlancar ASI.
"Dalam daun katuk itu ternyata juga mengandung hormonal, yang bisa meningkatkan prolaktin, jadi jika dikonsumsi dengan dosis sekian, ini juga ada dosisnya karena untuk mencapai hormonal yang bisa mencapai prolaktin biasanya makan sekitar 200 mg katuk.
"Jadi itu dapat meningkatkan hormon prolaktin yang dapat meningkatkan produksi ASI," jelas dokter Ameetha, dalam sesi sharing di Parent Session, Jumat (23/08/2019).
Tak hanya untuk memperlancar produksi ASI, daun katuk juga memiliki nutrisi penting yang dibutuhkan oleh ibu saat menyusui.
Dokter Ameetha menambahkan jika daun katuk mengandung vitamin C, antioksidan, serta vitamin B yang perlu untuk menjaga kesehatan ibu menyusui.
Kita sekarang bisa mendapatkan manfaat daun katuk dengan cara yang lebih praktis, yaitu melalui Asifit.
Asifit merupakan suplemen pelancar ASI dengan kandungan daun katuk dan Vitamin B kompleks yang aman dikonsumsi, cocok sebagai solusi ketika ibu berhadapan dengan kendala ASI yang tak lancar atau ingin meningkatkan produksi ASI.
Mengandung ekstrak daun katuk alami, Asifit sangat aman digunakan selama menyusui, bahkan sejak di usia kehamilan 7 bulan.
Dokter Ameetha pun menambahkan jika Asifit ini termasuk herbal atau alami, sehingga aman jika dikonsumsi hingga selesai menyusui.
Terlebih, mengonsumsi Asifit lebih praktis untuk memperlancar ASI.
"Justru malah kalau kita mengonsumsi katuk untuk mencapai tadi yang dijelaskan, hormon prolaktin, itu sekali konsumsi kan harus 200 mg, jadi lumayan banyak kan daun katuk kalau kita masak, nggak mungkin kita makan satu panci," jelas dokter Ameetha.
Mengonsumsi Asifit sejak kehamilan dapat membantu ASI lebih banyak dan lancar ketika Si Kecil lahir, sehingga tak perlu pusing karena bayi segera mendapatkan asupan ASI berkualitas.
Zee Zee Shahab sudah merasakan sendiri manfaat Asifit ini.
"Terbantu banget dengan Asifit ini. Herbal, kan, dari daun katuk dan ada (vitamin) B kompleksnya. Jadi, kayak jodoh gitu," ujar Zee Zee Shahab.
"Kalau aku idealnya (mengonsumsi Asifit) sehari 3 kali, jadi memang bener-bener ketika sehari minum 3 kali kerasa kayak, tangki penuh nih. ASI penuh. Jadi bisa direct breastfeeding (menyusui langsung), bisa juga buat ASIP, ASI perah," tambah Zee Zee.
Asifit mengandung ekstrak daun katuk sebanyak 114 mg, yang tak hanya berfungsi untuk memperlancar dan meningkatkan produksi ASI ibu secara alami, namun suplemen makanan ini juga mengandung vitamin B kompleks yang terdiri dari vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6 dan vitamin B12, sehingga membuat ibu selalu bugar selama menyusui.
General Manager Marketing Kimia Farma, Muhammad Arief Nugroho menambahkan jika Kimia Farma telah mengetahui manfaat besar katuk yang sudah jadi tradisi.
Maka untuk mendukung program pemerintah pemberian ASI eksklusif oleh para ibu, Kimia Farma mengeluarkan produk yang memang berguna bagi bunda yang menyusui.
Dipastikan pula tak ada bahan selain ekstrak daun katuk, sehingga aman dikonsumsi karena Asifit merupakan produk alami.
Kualitas Asifit sebagai suplemen membantu memperlancar ASI tak perlu diragukan lagi, sebab Asifit telah mendapatkan gelar TOP Brand Award 2019.
Maka Sahabat NOVA bisa mengandalkan Asifit sebagai solusi memperlancar ASI, tanpa takut bahaya atau efek samping yang mungkin ditimbulkan.
Parent Session #MenjagaKasihIbu dari Asifit dan Nakita.id ini juga akan digelar di 3 kota lainnya.
Parent session berikutnya akan hadir di Bandung pada Sabtu, 14 September 2019, lalu di Surabaya pada Minggu, 13 Oktober 2019, dan Makassar pada Sabtu, 9 November 2019 mendatang.
Yuk Sahabat NOVA, jangan sampai ketinggalan acara seru dan penuh ilmu ini!
#asifit #suplemenpelancarasi #menjagakasihibu #lovingnotlabelling
(*)
KOMENTAR