NOVA.id - Munculnya benjolan pada organ intim memang membuat khawatir.
Banyak orang mengira jika benjolan tersebut merupakan penyakit kanker atau herpes.
Padahal tidak semua benjolan merupakan gejalan dari kanker ataupun herpes.
Sebab dikatakan Carolyn DeLucia, MD, dari VSPOT Medi SPA di Kota New York, herpes sebenarnya bukan benjolan tetapi lecet dan beberapa luka terbuka.
Baca Juga: Yuk, Coba 3 Ide Me Time Ini agar Weekend Makin Seru
Kecuali jika benjolan tersebut pecah dan mengeluarkan cairan, disarankan untuk segera menemui dokter.
Lalu apa yang menyebabkan muncul benjolan di vagina?
Baca Juga: Firasat Putri Diana Sebelum Kecelakaan di Paris: Aku Bosan, Aku Harus Pulang
1. Jerawat
Jika kita berpikir bebas dari jerawat saat keluar dari masa-masa puber atau remaja itu salah.
Karena jerawat juga tetap akan muncul di usia dewasa.
Bahkan jerawat juga mungkin muncul di bagian intim perempuan.
"Sama seperti di tempat lain di tubuh, kita juga bisa mendapatkan jerawat di vagina," kata Dr. DeLucia.
Mereka terlihat seperti jerawat pada umumnya yakni merah. iritasi, terkadang terdapat cairan atau nanah.
Melihat ini mungkin kita tak nyaman dan ingin memencetnya.
Namun DeLucia merekomendasikan untuk menjaga tangan kita dan membiarkan kulit kita bersih dengan sendirinya.
"Jerawat di vagina biasanya sembuh sendiri, seperti halnya pada wajah," kata, DeLucia.
2. Rutinitas waxing bikin iritasi
Mencukur rambut dengan cara ke bawah bisa menjadi masalah.
Selain membuat kulit di area vagina merah dan gatal, itu juga dapat menyebabkan rambut tumbuh ke dalam dan folikulitis (folikel rambut terinfeksi).
Selain itu juga cara ini bisa memicu benjolan muncul.
"Karena upaya untuk merawat vagina dengan obat perontok, mencukur, dan waxing, rambut yang tumbuh kembali mungkin terperangkap di bawah kulit dan terinfeksi.
Ini yang menyebabkan benjolan dan rasa sakit," kata, Dr. DeLucia.
Namun dikatakan Eve Espey, MD, profesor dan ketua kebidanan dan jurusan ginekologi di Fakultas Kedokteran Universitas New Mexico, benjolan akibat perawatan mencukur bulu atau waxing cenderung hilang dengan sendirinya.
3. Kista Sebaceous
Sering duduk selama berjam-jam, olahraga di gym setelah bekerja, dan mengenakan pakaian dalam yang sempit membuat Miss V tidak mendapat udara segar yang dibutuhkan.
Kondisi lembap ini menyebabkan tumbuhnya kista sebaceous yang memiliki bentuk benjolan putih di area vagina yang tampaknya seperti jerawat namun berisi cairan.
"Benjolan sering ditemukan di daerah selangkangan.
Mereka dapat terinfeksi, tetapi infeksi biasanya tetap di daerah tersebut," jelas Dr. Eve.
Jika memiliki kondisi ini sebaiknya segera kunjungi dokter, kata Dr. DeLucia.
Baca Juga: Pernah Akui Berteman dengan Marshanda Demi Panjat Sosial, Nia Ramadhani: Dulu Gue Bukan Siapa-Siapa
4. Kutil kelamin
Kutil vagina adalah jenis infeksi menular seksual (IMS) dan sering disebabkan oleh jenis human papillomavirus (HPV).
Ukurannya kecil, permukaannya kasar atau halus, dan biasanya warna kulit sedikit lebih gelap.
"Kutil tidak menyebabkan masalah kesehatan," kata Dr. Eve.
"Meskipun sebagian perempuan mencari perawatan karena stigma dan masalah kutil kelamin yang menular melalui kontak seksual," tambahnya.
Meskipun kutil itu sendiri tidak berbahaya, kita harus tetap berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apa penyebabnya.
Yuk Sahabat NOVA, perhatikan kondisi vagina agar kesehatannya tetap terjaga. (*)
KOMENTAR