Dari pengalamannya, Marshanda tahu orangtuanya punya tekanan dalam hidup hingga terkadang melukainya.
“Kita jadi berpikir, nanti kalau aku punya anak jangan sampai aku tanpa sengaja juga melakukan hal yang sama ke anak aku. Jadinya aku merasa harus sembuh dan menyembuhkan luka-luka itu lebih dulu,” ungkapnya.
Terlebih gangguan jiwa yang dimilikinya tak bisa disembuhkan.
Sehingga, dengan mempelajari gangguan bipolar, Marshanda tak ingin dikuasai penyakit itu.
Tetapi, dialah yang harus bisa mengontrolnya.
Namun, kata Marshanda, “Bipolar disorder itu memang ada possibility genetik.”
Karena itu, menurutnya, pola asuh kita ke anak kita perlu dijaga, jangan sampai si anak punya luka batin waktu kecil.
“Karena kalau si anak punya luka batin saat kecil, sampai gede itu akan terbawa,” tambahnya.
Meski rumah tangganya tak berjalan ideal, Marshanda sangat menghindari trauma dan pengalaman buruk untuk putri semata wayangnya, Sienna Ameerah Kasyafani.
Sehingga kemungkinan penyakitnya turun ke Sienna bisa diperkecil.
Baca Juga: Ini 3 Dampak Kencan Online untuk Psikologi, Salah Satunya Rendah Diri
Bahkan, salah satu yang dipelajari Marshanda ialah, kalau orang tua teriak ke anak, maka akan ada satu serabut di otak belakang anak yang putus.
Alhasil perkembangan otak anak jadi tidak semestinya.
Nah, Sahabat NOVA, berkaca dari pengalaman Marshanda, kini kita sudah tahu betapa pentingnya konseling pada psikolog, kan. (*)
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Siti Sarah Nurhayati |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR