NOVA.id - Kabar duka kembali menyelimuti Tanah Air.
Sosok maestro rias pengantin Tienuk Riefki tutup usia pada Sabtu, (14/09) menurut narasumber kepada NOVA.id.
Diketahui, perias kondang langganan keluarga Cendana dan keluarga SBY ini tutup usia akibat sakit yang dideritanya.
Baca Juga: Yuk, Coba 3 Ide Me Time Ini agar Weekend Makin Seru
Melansir dari Tribun Lifestyle, semasa hidup maestro satu ini kerap merias keluarga Cendana seperti saat pernikahan Danvy Sekartaji Indri Haryanti Rukmana, putri bungsu Tutut Soeharto pada Minggu, (06/05/2018) lalu.
Demi hari bahagia Sekar dan Ajie, perias asal Yogyakarta ini sampai-sampai membawa 10 tim!
Tienuk pun sebelumnya telah melayani beberapa keluarga cendana, mulai dari anak mendiang presiden RI kedua Soeharto, Siti Hutami Endang Adiningsih atau Mamiek Soeharto hingga Tommy Soeharto.
"Kami ngeladenin cendana turun temurun semuanya kami. Memang ada keistimewaan sendiri. Kalau kami yang melayani merasa istimewa karena diberi kepercayaan sampai sekarang," kata adik Tinuek, Dewi Meita Sari, Sabtu (05/05/2018).
Selain merias keluarga cendana, Tinuek juga langganan merias keluarga mantan presiden Susilo Bambang Soedoyono (SBY).
Tangan Tinuek berhasil mensulap Annisa Pohan dengan putra sulung SBY Agus Harimurti, dan Aliya - Ibas.
Untuk Sekar dan Ajie sendiri, Tinuek menerapkan riasan khas Jogja dan Solo.
Ia mengaku secara konsisten memperhatikan detil dari riasannya.
"Mbak Tinuek kalau dirias sudah jadi panutan. Jadi tidak bisa main-main, modifikasi yang nyeleneh karena itu jadi patokan perias muda. Biasanya mbak Tinuek sangat mempertahankan pakem," jelas Dewi.
Baca Juga: BJ Habibie Tak Mau Sebut Ainun Cinta Pertama, Reza Rahadian: Cinta buat Eyang Hanya Kepada Ainun
Saat kabar duka berpulangnya Tienuk Riefki, tidak sedikit warganet yang turut memberikan ungkapan belasungkawa.
"Turut berduka cita. Rest in peace, bu Tienuk," ujar @tazty.
"Sugeng tindak ibu (selamat jalan ibu)," ungkap @mdhanisaputra. (*)
Source | : | Tribun Lifestyle |
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR