NOVA.id - Setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, Imam Nahrawi akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menpora.
Imam Nahrawi juga secara langsung sudah pamit kepada Presiden Joko Widodo atas pengunduran dirinya tersebut.
Setelah menemui Joko Widodo, Imam Nahrawi juga menggelar perpisahan tersebut di kantornya, di Auditorium Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (19/09).
Acara perpisahan tersebut dihadiri oleh pegawai serta pejabat dari Kemenpora untuk memberi penghormatan terakhir setelah Imam Nahrawi mengundurkan diri dari jabatannya selama ini.
Sebelum menggelar perpisahan, Imam Nahrawi mengenang masa-masa awal ditunjuk sebagai Menpora.
Imam Nahrawi menceritakan tempat pertama yang ia masuki di Gedung Kemenpora adalah masjid.
Kini sebelum meninggalkan Kemenora dirinya mengakhiri dengan salat di masjid yang sama.
Imam kembali masuk ke masjid sembari menunaikan ibadah salat Zuhur.
"Saya dulu waktu awal kali jadi menteri itu masuk masjid, sembahyang. Saya berkenalan dengan jemaah di masjid."
"Sekarang saya juga salat zuhur di sini bersama jemaah yang lain. Ini sebagai semangat," tutur Imam yang dikutip dari Kompas.com.
Imam Nahrawi pamit setelah mengundurkan diri sebagai Menpora lantaran terjerat kasus korupsi dana hibah untuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
"Sejak sore hari ini saya izin pamit dari Kemenpora," ujar Imam dalam konferensi pers di Gedung Kemenpora.
Ia menambahkan, telah mengemban seluruh tugas semasa menjabat Menpora sejak 2014.
Imam meminta izin untuk pamit lantaran akan fokus menghadapi kasus hukum yang menjeratnya.
Tak lupa, ia juga berterima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah mendukungnya selama ini di Kementerian Pemuda dan Olahraga.
"Setelah ini saya hadapi tugas baru dan semoga tugas baru bisa dilaksanakan dengan baik. Kepada rakyat Indonesia dengan sepenuh hati terima kasih."
"Kepada wartawan, terima kasih. Izinkan saya berjuang menghadapi kenyataan ini," lanjut Imam.
Imam Nahrawi megatakan, sebagai warga negara yang taat hukum, ia akan mengikuti seluruh proses hukum di KPK.
"Sudah barang tentu saya harus mengikut proses hukum yang ada sebaik mungkin dengan tersus menerus mendorong prinsip praduga tak bersalah."
Ia juga berpesan untuk tidak membuat wacana yang dapat menimbulkan berbagai spekulasi, lantaran hingga saat ini dirinya juga masih menunggu alat bukti dari KPK.
"Sekaligus kita menunggu sebaik-baiknya alat-alat bukti KPK dengan tidak membuat wacana lebih dulu karena saya tidak seperti yang dituduhkan oleh mereka."
"Saya mohon doa kepada semuanya, keluarga, guru-guru saya, kiai-kiai saya, sahabat-sahabat saya, dan kolega saya di Kementerian semoga saya bisa meghdapai proses hukum ini dengan lancar tentu dengan pertolongan Allah SWT," tutur Imam yang dikutip dari Tribun Jabar.
Ia pun meminta seluruh sahabat-sajabat dan pejabat di Kemenpora tetap menunjukkan prestasi dan berbuat yang lebih baik untuk kemajuan olahraga Indonesia.
Di akhir acara, para pegawai dan pejabat Kemenpora terlihat kembali berdiri sambil tepuk tangan, setelah itu mereka berbaris.
Satu per satu Imam Nahrawi menyalami dan memeluk anak buahnya yang diawali dari para pejabat Kemenpora yakni Deputi II Asrorun Niam Soleh, Sesmenpora Gatot S Dewa Broto, Deputi I Faisal Abdullah, Deputi III Raden Isnanta dan Deputi IV Yuni.
Setelah itu, diikuti pegawai lainnya.
Suasana haru pun sangat terasa. Bahkan, para pegawai dan pejabat turut meneteskan air mata.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Imam Nahrawi diduga telah menerima suap sebanyak Rp14,7 miliar melalui Miftahul selama rentang waktu 2014-2018.
Baca Juga: Emosi hingga Nyaris Bercerai, Wendi Cagur Curhat pada Almarhum Ustaz Jefri Al Buchori
Selain itu, dalam rentang waktu 2016-2018 Imam juga diduga meminta uang senilai Rp11,8 miliar.
"Sehingga total dugaan penerimaan Rp26,5 miliar tersebut diduga merupakan commitment fee atas pengurusan proposal hibah yang diajukan KONI kepada Kemenpora Tahun Anggaran 2018," ujar Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Imam Nahrawi Pamit dengan Pegawai Kemenpora: Dulu Mengawali Salat di Masjid, Mengakhiri di Sini Juga
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR