Sampai akhirnya di usia 16 tahun, dokter mengungkapkan ia memiliki uterus didelphys.
Menurut WHO, kondisi ini mempengaruhi 1: 3000 perempuan, dan terjadi ketika rahim gagal melebur dengan baik selama perkembangan di dalam rahim.
Setelah mengetahui kondisi yang dimilikinya, Lauren kemudian menjalani operasi laser untuk menghilangkan dinding pembantas antara kedua vaginanya.
Baca Juga: Hati-Hati, Pengangkatan Rahim Berakibat Menopause hingga Sebabkan Osteoporosis pada Perempuan
Hal ini dilakukan untuk memungkinkannya menikmati kehidupan cintanya dengan normal.
"Saya tidak terlalu memikirkannya pada saat itu. Yang saya ingat adalah diberitahu bahwa saya akan memerlukan operasi untuk memberi saya kehidupan normal di kemudian hari," jelas Lauren.
Selang satu tahun kemudian Lauren bertemu dengan Ben, yang kemudian menjadi pasangannya sekarang.
Baca Juga: Alat Kontrasepsi IUD Masuk ke Perut, Seorang Ibu Harus Kehilangan Rahim hingga Jari Kakinya
Source | : | Mirror |
Penulis | : | Hinggar |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR