NOVA.id – Demi menjaga lingkungan, banyak pelaku industri fashion yang membuat karyanya dengan menggunakan pewarna alami.
Nyatanya memang menarik, cantik, dan ramah lingkungan.
Tapi jika tak pintar merawat, bisa-bisa warna jadi rusak dan tak elok lagi untuk dikenakan.
Tenang, Wahyuningsih Wulandari founder dari Waiki Tekstil yang juga memproduksi busana dengan pewarna alami, berbagi tips merawatnya dalam acara Modest Fashion Founder Fund 2019 lalu.
Paling tidak, ada tiga tips jitunya.
Apa saja?
Baca Juga: Seminggu Usai Sedot Lemak, Begini Perubahan Drastis Tubuh Salmafina Sunan: Tanganku Bengkak
Pertama, adalah tentang teknik mencuci.
Menurut Wulan, tak masalah jika harus mencuci baju pewarna alami dengan detergen dan mesin cuci.
Tapi, ada syaratnya.
Baca Juga: Melenggang ke Senayan Jadi Anggota DPR, Mulan Jameela Salah Sebut Nama Presiden
“Alangkah lebih baiknya menggunakan detergen yang sedikit dan di mesin cuci juga enggak masalah. Asal tidak disamakan atau dibarengi dengan mencuci jeans, jaket, atau baju-baju lainnya,” sarannya.
Nah, misalnya yang di mesin cuci adalah pakaian dengan bahan cotton, maka yang boleh digabung adalah bahan-bahan cotton saja.
Selain itu, jika dicucinya dengan tangan pun bisa jadi lebih baik.
Baca Juga: Disebut Bergelimang Harta, Abdullah Alwi Betah Tinggal Numpang di Rumah Mewah Orangtua Tania Nadira
Seberapa sering boleh dicuci?
Boleh sesering apapun asal dalam batas normal.
Toh, pakaian kan memang lebih baik jika digunakan terus-menerus.
Baca Juga: Vidi Aldiano hingga Vina Panduwinata Meriahkan Konser Bebas Pesta 90-an dengan Lagu Nostalgia
Kedua, yakni tentang pengeringan baju.
Jangan langsung kenakan baju pada sinar panas matahari saat menjemur.
Pasalnya, hal ini bisa membuat warna baju dengan pewarna alami cepat pudar.
Jadi, disarankan untuk menjemurnya dengan teknik angin-angin saja.
Baca Juga: Perseteruannya Sempat Terekspos Publik, Marshanda Pilih Lakukan Ini pada Ibu Kandungnya
Ketiga, tentang penyimpanan.
Setelah melalui proses cuci dan jemur, maka kita masuk pada proses penyimpanan pakaian.
Nah, jika biasanya kita menggunakan kapur barus untuk menjaga pakaian dalam lemari tidak apek dan berjamur, kali ini kita gunakan merica.
Baca Juga: Ikuti Jejak Nagita Slavina, Putri Iis Dahlia Diterima di Salah Satu Sekolah Kuliner Terbaik Dunia!
Yap, menurut Wulan ini adalah teknik yang bisa digunakan untuk menjaga keawetan warna pada baju.
“Jadi merica disimpan dalam kain kasa. Itu bisa untuk supaya enggak kena jamur dan pewarnanya jadi kuat. Ini sebagai pengganti kapur barus, kalau di museum-museum tekstil biasanya memakai merica. Nanti kalau sudah enggak bau mereicanya, maka bisa di ganti lagi,” jelas Wulan. (*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR