NOVA.id - Menikah di bawah usia 30 tahun tak lantas membuat Siti Nurhaliza dikaruniai anak secara cepat.
Setelah menikah pada 21 Agustus 2006 dengan Datuk Khalis Mohammed Jiwa yang kala itu berusia 47 tahun, Siti Nurhaliza butuh waktu penantian 11 tahun untuk hamil melalui proses IVF.
Akhirnya, ia pun melahirkan anak perempuan di tahun ke-12 pernikahannya yang diberi nama Siti Aaafiyah Binti Khalid.
Baca Juga: Begini Tingkah Lucu Anak Siti Nurhaliza yang Bermain Tas Sang Bunda Seharga Rp14 Juta
Mengingat kisahnya yang punya anak di usia matang 40 tahun, Siti Nurhaliza pun menyatakan bahwa hal itu adalah anugerah terindah setelah 12 tahun menikah.
"Syukur, alḥamdulillāh ini adalah anugerah terindah dari Allah setelah 12 tahun menikah ya," ujar Siti Nurhaliza dalam kanal Youtube Alvin & Friends.
Ia betul-betul mensyukuri kelahiran putrinya yang terjadi pada 19 Maret 2018 dan melalui rangkaian proses IVF sebagai berikut.
"Ini terjadi setelah pergi bolak-balik umrah dan melalui proses IVF," aku pelantun lagu Cindai ini.
Namun, sebelum proses IVF ia mengaku hampir setiap tahun umroh dan terus berdoa agar diberikan anak oleh Pencipta.
"Sebelum itu memang setiap tahun umrah berdoa meminta Allah," tambahnya.
Baca Juga: Dinikahi Duda Konglomerat Beranak 4, Begini Potret Mewah Rumah Siti Nurhaliza
Bahkan ia pergi ke Palestina untuk mengunjungi mimbar nabi Zakariyya.
Seorang nabi dalam kepercayaan Siti Nurhaliza yang sulit punya anak namun akhirnya diberikan mujizat oleh Pencipta.
"Pergi ke Palestina, ada mimbar nabi Zakariyya, umrah, masuk ramadan, IVF yang kelima dan menjadi anak," ucapnya bahagia.
Selama menjalani proses kehamilan dengan IVF, Siti Nurhaliza pun hanya berbaring di rumah dan rela menolak semua tayaran manggung sebagai diva Malayasia.
Adapun metode IVF yang dimaksud Siti adalah In Vitro Fertilization atau yang dikenal dengan metode bayi tabung.
Metode pembuahan antara sperma dan sel telur dilakukan di luar rahim, yakni di dalam sebuah tabung. (*)
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Jenny |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR