NOVA.id - Baju yang digunakan untuk pembaptisan keluarga kerajaan Inggris terlihat sangat mewah dan indah.
Gaun tersebut digunakan oleh banyak anak bangsawan Inggris saat pembaptisan.
Gaun asli dibuat pada tahun 1841, namun gaun tersebut saat ini sudah tak digunakan lagi karena sudah rapuh.
Sebanyak 62 bayi kerajaan termasuk Ratu telah menggunakan kain tersebut.
Gaun indah itu terbuat dari sutra Spitalfields dan renda Honiton.
Orang yang terakhir kali menggunakan gaun pembaptisan tersebut adalah Pangeran Edward dan Sophie, putri Countess of Wessex, Lady Louise Windsor di tahun 2004.
Baca Juga: Kisah Heroik Keluarga Kerajaan: Pria Ini Ungkapkan Bagaimana Hidupnya Diselamatkan Pangeran William
Ratu Inggris pun meminta seorang desainer membuat replika gaun tersebut agar bisa digunakan oleh para bangsawan yang akan hadir ke dunia nantinya.
Angela Kelly ditunjuk oleh Ratu untuk menggarap gaun replika milik keluarga kerajaan itu.
Kelly mengungkapkan bahwa dibutuhkan waktu 9 bulan untuk menyelesaikan gaun tersebut.
Baca Juga: Keluarga Kerajaan Inggris Berkumpul dalam Kebaktian Minggu, Di Mana Meghan Markle?
Ia bekejasama dengan Barbara Buckfield, sampai pergi ke Italia untuk menemukan renda yang tepat untuk gaun replikanya.
Tetapi membuat gaun tersebut sesuai dengan yang asli, Kelly harus mencelupkan kain itu ke dalam teh.
"Untuk memastikan itu terlihat asli, kami mencelupkannya ke dalam teh Yorkshire," kata Kelly.
"Kami menempatkan setiap potong renda dalam mangkuk kecil, dari Kitchen Dresser, diisi dengan air dingin dan kantong teh, dan merendamnya sekitar lima menit, kemudian memeriksanya, hingga warnanya sempurna," sambungnya.
Replika yang dibuat Kelly tersebut dipakai untuk semua pembaptisan keluarga kerajaan, termasuk anak-anak Pangeran William dan Kate Middleton, Pangeran George, Putri Charlotte, dan Pangeran Louis.
Yang terakhir, gaun tersebut digunakan oleh Archie, putra dari Pangeran Harry dan Meghan Markle. (*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | people |
Penulis | : | Hinggar |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR