NOVA.id – Bertujuan untuk mengembangkan semua potensi anak baik akademik dan non akademik, Sekolah Bakti Mulya 400 menunjukkan visi tersebut lewat tampilan siswa lewat acara paparan program pada Sabtu, (07/12).
Acara tersebut diselenggarakan secara meriah oleh Sekolah Bakti Mulya 400 dan dipusatkan di Gedung SMP Bakti Mulya 400, Jalan Lingkar Selatan, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Kegiatan yang dihadiri oleh orang tua siswa dan calon siswa baru tersebut diisi atraksi siswa, paparan program sekolah, dan seminar pendidikan.
Baca Juga: Terawang Kelakuan Mantan Dirut Garuda Ari Askhara, Mbah Mijan: Saya Sempat Ingatkan!
Atraksi yang ditampilkan pada kegiatan ini di antaranya tahfiz surat pendek Al Qur’an (siswa TK), tahsin ayat- ayat Al Qur’an (siswa SMP SMA), tari nusantara (siswa SMP), paduan suara (siswa SD), dan solo vocal (siswa SMA).
Tampilan yang tak kalah menarik juga terlihat pada English Dialogue yang menampilkan Laila, Laras, Denise, Raina, Kido, dan Elora, siswa kelas 6 SD Bakti Mulya 400 dan dialog yang dipandu oleh Mr Ariel, guru native speaker.
Dialog interaktif tersebut menceritakan tentang kegiatan belajar di sekolah yang menantang, menyenangkan, dan dalam suasana hangat dibawah bimbingan para guru.
Baca Juga: Kampus Berintegritas, Solusi IBLAM untuk SDM Unggul Indonesia
Oleh karena itu mereka akan melanjutkan ke sekolah di level atasnya yaitu SMP Bakti Mulya 400.
Dalam paparan program sekolah, Dr. Sutrisno Muslimin, direktur sekolah menyampaikan bahwa Sekolah Bakti Mulya 400 sekarang ini menyesuaikan iklim pendidikan yang sedang aktual.
Dalam lingkup nasional dengan tampilnya Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan ada banyak perubahan mendasar yang segera diterapkan.
Baca Juga: Festival Budaya Nusantara III Usai, Sampai Jumpa Lagi Tahun Depan!
Dalam lingkup internasional, data PISA menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan siswa Indonesia dalam bidang membaca, matematika, dan sains masih sangat rendah.
Kedua hal tersebut telah direspon dengan kebijakan penataan struktur program pendidikan dan investasi human capital di Bakti Mulya 400.
Dalam sasaran belajar, “Siswa perlu diperkuat karakter moral dan karakter kinerja agar mereka tangguh dan penuh integritas,” kata Sutrisno Muslimin.
Baca Juga: SBY Kenang Masa Indah Bersama Ani Yudhoyono 6 Tahun lalu, Aliya Rajasa Singgung Taman Surga
Lebih lanjut, menurut Sutrisno, pembelajaran juga menerapkan skills abad 21 yang banyak menerapkan kolaborasi, komunikasi, kreativitas, dan berpikir kritis.
Karena Sekolah Bakti Mulya 400 menghargai keberagaman potensi belajar, “Semua siswa bisa mendapatkan customize pembelajaran sesuai kebutuhan, minat dan bakatnya,” ujar Sutrisno.
Karena itu di sekolah mengadopsi sistem kredit semester, silabus Cambridge, bilingual, beragam pengembangan diri berbentuk kegiatan ko dan ekstrakurikuler.
Baca Juga: Disebut Bingung dengan Arah Kiblat oleh Temannya, Selir Ari Askhara Berteriak: Gue Sering Salat!
Untuk menambah wawasan pendidikan, acara open house Sekolah Bakti Mulya 400 juga menyelenggarakan seminar.
Seminar dengan tema “Memulihkan Sekolah Memulihkan Manusia“ menghadirkan Dr. Haidar Bagir.
Haidar Bagir mengungkapkan bahwa manusia tak sekedar perlu sukses, namun yang paling penting adalah meraih bahagia atau meaningful success.
Baca Juga: Ramalan Mingguan 9-15 Desember 2019: Gemini Banjir Ide, Keuangan Pisces Lancar, Bagaimana yang Lain?
Untuk itu, pembelajaran di sekolah perlu memasukkan unsur moralitas, imajinasi dan spiritualitas sebagai hidden curriculum.
Harapannya kesuksesan yang diraih siswa akan berdampak kepada kebahagiaan diri sendiri dan lingkungannya.
Sekolah Bakti Mulya 400 mengambil peran untuk menjadi sekolah yang mengembangkan keberbakatan siswa.
Sekolah yang berkeyakinan seberapapun kemampuan siswa dapat dikembangkan secara optimal serta merdeka belajar dengan dibimbing guru dalam suasana optimis dan bahagia. (*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR