NOVA.id - Gendut dibilang kebanyakan makan, mulai kurus dibilang kebanyakan pikiran.
Nah, masih mau dikomentari soal badan?
Ucapan yang ringan dan tak bertujuan itu sudah menjadi makanan sehari-hari Rara, seorang gadis berusia 28 tahun yang bekerja di divisi riset sebuah perusahaan makeup.
Tapi, bukan berarti karena sudah terbiasa lalu Rara tidak merasakan apa-apa, ya.
Baca Juga: Berat Badan Naik 10 Kilo, Jessica Mila: Kita Enggak Bisa Menyenangkan Semua Orang
Rambutnya digerai, mukanya tak pakai makeup, kaosnya dilapis luaran kebesaran, dan tangannya menenteng plastik bubur ayam.
Begitulah penampilan pagi Rara menuju kantornya.
Setelahnya, Rara disambut candaan rekannya yang bilang, “Beli bubur lagi? Nutrisi untuk ibu hamil ya?”
Rara hanya diam dan menyimpan kesal di dalam hati.
Baca Juga: Tabloid NOVA Terbaru: Jessica Mila dan Melly Goeslaw Sama-Sama Bersyukur! Ada Apa?
Pikirnya, kalau protes dan menjawab nanti dikira dirinya terbawa perasaan alias baper.
Padahal, pertanyaan temannya tak lagi lucu buatnya karena bagi Rara itu celaan untuk badannya yang berbobot 78,8 kilogram.
Si sulung ini mengakui kalau ia malas berdandan dan cuek dengan penampilannya.
Baca Juga: Dapat Body Shaming dari Fans, Prilly Latuconsina: Ngatain Gendut Dulu Baru Muji
Tapi, buatnya, itu tidak ada hubungannya dengan hasil kerjanya di perusahaan makeup tempatnya bekerja.
Toh, Rara aslinya pintar dan bisa melakukan pekerjaannya dengan baik.
Makanya, saat atasannya yang bernama Shila keluar, Raralah yang dipercaya untuk naik jabatan.
Jika dalam divisi riset Rara tidak perlu banyak bertemu orang, lain halnya ketika Rara mau menerima tawaran posisi baru sebagai manajer pemasaran.
“Kita sama-sama tahu kamu yang paling mampu. Tapi masalahnya di industri kita ini, isi kepala aja enggak cukup, penampilan juga penting,” ujar atasannya yang lain.
Bahkan, rekan di kantornya yang lain meragukan kemampuannya memimpin karena tidak bisa dandan sehingga tak meyakinkan.
Rasa insecure yang dimiliki Rara semakin besar dan kepercayaan dirinya pun semakin berkurang.
Baca Juga: Kena Body Shaming, Prilly Latuconsina Susul Anjasmara dan Ussy Sulistiawaty Lapor Polisi?
Apalagi, manajer sebelumnya berpostur tinggi, kurus, lalu pintar makeup.
Rara akhirnya ditantang untuk mengubah penampilannya demi bisa mengubah hidupnya.
Pasalnya, sang ibu pun selalu meminta perubahan ini dari Rara.
Standar Kecantikan
Rara hanyalah tokoh utama dalam Imperfect, film terbaru karya Ernest Prakasa.
Namun apa yang dialami Rara, bukan cuma ada di film.
Ya, body shaming (komentar negatif terhadap fisik orang lain) banyak terjadi di kehidupan nyata, bahkan mungkin pernah menimpa Anda.
Baca Juga: Demi Film Imperfect, Jessica Mila: Orang Nggak Percaya Itu Aku
Sayangnya, sering kali orang yang melakukan body shaming terhadap orang lain, melakukannya secara tidak sadar.
Sang sutradara, Ernest Prakasa pun bilang kalau hasil riset untuk filmnya menemukan banyak body shaming yang dilakukan secara tidak sengaja.
Dalih basa-basi, cari obrolan, keluarlah kata-kata, “Kok, kamu sekarang gemukan sih” atau “Ya, ampuunn.. kamu sekarang gemuk banget!”
Baca Juga: Diberi Waktu 5 Menit Aja untuk Me Time, Jessica Mila Pilih Browsing
Bagi yang mengucapkan, mungkin itu hanyalah basa-basi sambil lewat.
Bagi yang jadi sasaran, bisa jadi terasa seperti ejekan yang tajam.
Sekali-dua kali mungkin bisa jadi bahan intropeksi diri, tapi kalau sudah berkali-kali, bisa bikin sakit hati.
Dan body shaming yang termasuk kategori bullying itu, juga bisa dilakukan oleh ibu kepada anaknya, lho—pun tanpa sadar. Ini jugalah yang diangkat dalam film Imperfect.
“Rara dari kecil udah di-body shaming sama ibunya. Rara dibanding-bandingin sama adiknya.
Adiknya dapat pujian, sedangkan aku mendapat kritik, misalnya, aduh Rara gemuk banget, Rara kamu dandan dong,” terang Jessica Mila yang memerankan Rara.
Baca Juga: Body Shaming: Serangannya Perlahan Namun Bisa Sangat Mematikan
Mungkin ibunya tak punya niatan jahat, tapi dampaknya Rara tumbuh dengan rasa percaya diri yang amat kurang dan selalu merasa jelek.
Pasalnya, si adik mirip ibunya yang tinggi putih, sedangkan Rara lebih mirip ayahnya yang cenderung gemuk dengan kulit gelap.
Apa yang dialami Rara dibenarkan oleh psikolog Roslina Verauli.
Baca Juga: Ini Bagian Tubuh yang Dibanggakan Jessica Mila
Vera bilang kalau kasus seperti Rara sering terjadi dan akar penghargaan tentang tubuh dan bentuk fisik bermulai dari masa lalu, yakni di masa kecil.
Kisah Rara merupakan satu dari sekian kisah tentang mereka yang hidupnya penuh kritikan soal fisik.
Komentar negatif terhadap fisik seseorang ini bisa jadi karena adanya pandangan akan standar kecantikan yang dianggap umum di masyarakat, yang mungkin dikenalkan sejak kita kecil.
Baca Juga: 6 Inspirasi Make Up untuk Liburan Akhir Tahun Biar Tetap Cantik
Ya, misalnya, sejak kecil kita diajarkan bahwa yang cantik itu yang langsing dan putih.
Sehingga ketika kita dewasa, bertemu dengan perempuan yang tidak seperti itu memancing kita untuk berkomentar negatif.
Sedihnya, di zaman media sosial kini, mencela dan mengomentari fisik orang lain bak sudah lumrah.
Dengan kecanggihan teknologi, lidah bukan satu-satunya pedang, tapi jari pun sudah jadi senjata.
Pedangdut Via Vallen pun mengalami pernah hal serupa. Belum lama ini ia dikomentari warganet di media sosialnya karena perubahan fisiknya, mulai dari pipi, alis, hingga bibir.
Nah, ini yang tampaknya perlu diingat, kata Ernest, “Di dunia ada miliaran manusia.
Tapi lucunya, lima orang yang berkomentar jelek di media sosial sudah terasa banyak. Padahal lima itu belum tentu mewakilkan seluruhnya.”
Baca Juga: Propan Leganza Series Luncurkan Cat Terbaru dengan Efek Marmer nan Mewah!
Anda tak bisa mengatur lelucon orang lain, tapi setidaknya Anda tahu kalau bentuk fisik tidak menentukan siapa Anda.
Kalau masih ada yang tak sadar sedang melakukan celaan berbentuk candaan ini, jangan sampai Sahabat NOVA sendiri yang merasakan dampaknya, ya. (*)
Penulis | : | Aghnia Hilya Nizarisda |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR