NOVA.id - “Saya merasa dunia enggak adil, dan semua orang jahat. Enggak ada yang belain, bahkan keluarga juga sering bully. Badan saya itu dari kecil memang sudah besar, rambut saya keriting, dan kulit saya hitam, saya sering dibilang kaya gorila. Apalagi waktu SD ada iklan gorila cokelat, itu sering banget teman-teman bully saya soal itu,” ungkap Tentry, (28).
"Terus dari keluarga juga begitu. Saat kumpul keluarga yang jadi pusat perhatian itu tubuh saya, dibilang, Kok semakin gede, jelek banget, enggak ada yang mau entar. Itu omongan yang datang dari keluarga. Efeknya, saat remaja, saya sempat kepikiran untuk bunuh diri dan marah sama Tuhan, karena menciptakan saya berbeda dari perempuan pada umumnya,” sambungnya.
Well, mendengar cerita sahabat kita di atas, ada rasa sedih, Sahabat NOVA pernah juga jadi salah satu yang mengalami?
Atau justru jadi salah satu yang melakukan? Jawab saja dalam hati.
Baca Juga: Berat Badan Naik 10 Kilo, Jessica Mila: Kita Enggak Bisa Menyenangkan Semua Orang
Namun tampaknya memang masih banyak orang yang belum sadar bahwa menjadikan fisik orang lain sebagai bahan candaan atau ledekan adalah perilaku salah yang wajib dihentikan.
Bukan tanpa sebab, body shaming nyatanya dapat memperburuk kualitas hidup orang lain.
Khususnya dalam urusan kesehatan mental dan rasa keberhargaan dirinya.
Baca Juga: Tabloid NOVA Terbaru: Jessica Mila dan Melly Goeslaw Sama-Sama Bersyukur! Ada Apa?
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR