NOVA.id - Dalam dua hari ini sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk JABODETABEK tengah disibukkan dengan masalah banjir.
Tak hanya sejumlah pemukiman warga, tetapi perkantoran, pusat perbelanjaan bahkan jalan tol pun juga terkena banjir.
Dampak dari banjir pun sangat banyak selain merugikan materi dan kesehtan fisik, nyatanya banjir juga dapat mempengaruhi kesehatan mental lo Sahabat NOVA.
Seperti yang dikutip NOVA.id pada akun twitter @AdjieSanPutro, pada salah satu cuitannya Adjie mennuliskan bahwa dampak banjir tak sebatas masalah fisik namun juga mental.
"Banjir juga memberikan dampak terhadapat kesehatan mental, Apakah kamu tahu akan hal ini," tulisnya.
Sebetulnya tak hanya korban banjir, para koorban dari bencana alam lainnya pun dapat terjadi.
Baca Juga: SPBU Shell Daan Mogot Jakarta Barat Terbakar karena Banjir hingga Lukai 2 Orang
Salah satu penyebab kesehatan mental dapat terganggu adalah kenyamanan yang selama ini ada terganggu dengan datangnya bencana tersebut.
Termasuk dalam hal pemenuhan kebutuhan pokok seperti makanan, air, rumah, pakaian dan lainnya.
Kondisi tersebut pada akhirnya memunculkan rasa panik pada sebagian orang yang terkena bencana.
Baca Juga: Sebut Banjir Jadi Best View 2020, Nikita Mirzani Mengeluh ke Gubernur DKI Jakarta
"Menurut WHO, beberapa penyakit fisik bisa ditimbulkan dari banjir, dimulai dari demam tifus, kolera, leptospirosis sampai hepatitis A. karena berpotensinya terkena penyakit ini, jadi muncul pula rasa cemas yang berlebihan," jelasnya.
Rasa takut diantara mereka semakin besar karena kondisi itu membuat sebagian dari mereka harus mengungsi dari rumahnya yang terkena banjir.
Dimana selama ini rumah merupakan tempat yang memberikan rasa aman dan juga nyaman bagi kita.
Baca Juga: Sebut Banjir Jadi Best View 2020, Nikita Mirzani Mengeluh ke Gubernur DKI Jakarta
memang tidak semua dari kita mengungsi karena terkena banjir, tapi beberapa dari kita yang tidak terkena banjir terpaksa gelap-gelapan karena aliran listrik yang dipadamkan demi kemanan.
Tentu hal tersebut sangat bertolak belakang dengan kebiasaan kita yang sehari-hari berinterikasi dan terkoneksi satu sama lainnya.
Adjie pun mengatakan "semakin lama hidup tanpa listrik, apalagi malam yang gelap, akan semakin memunculkan rasa kesepian, terisolasi, dan keterasingan."
Baca Juga: Rumahnya Dikepung Banjir, Yuni Shara Harus Evakuasi Ibundanya dengan Perahu Karet
Rupayanya dampat terganggunya kesehatan mental juga mungkin dapat dirasakan oleh kita yang bahkan tak terkena banjir, namun tetap merasa cemas dengan kondisi lingkungan saat ini.
Saat ini tak hanya ada istilah eco-friendly, namun juga da istilah eco-anxiety, yaitu diamana kecemasan karena kondisi lingkungan, iklim yang akhir-akhir ini semakin enggak pasti, berubah tak menentu.
Nah, salah satu cara merawat kesehatan mentak disaat kondisi tak menentu seperti ini adalah dengan menghangatkan kembali hubungan antar manusia.
"Munusia, kita ini adalah makhluk sosial, bahkan ada yang bilang: ultra sosial, jadi ya kita membutuhkan hubungan yang baik, kehadiran orang lain," jelasnya.(*)
Velamita Putri
KOMENTAR