NOVA.id - Bukan hanya menimbulkan kerugian fisik saja, banjir yang melanda beberapa wilayah di Jabodetabek selama dua hari belakangan ini juga berpotensi menimbulkan penyakit.
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) Adib Khumaidi mengatakan bahwa masyarakat perlu waspada atas potensi penyakit yang akan timbul akibat banjir.
Leptospirosis merupakan salah satu penyakit yang bisa timbul pasca banjir. Penyakit ini disebabkan oleh air banjir yang kotor yang bercampur dengan kotoran tikus dan sampah.
Baca Juga: BMKG Prediksi 5-10 Januari 2020 akan Terjadi Cuaca Ekstrem di Beberapa Wilayah Indonesia
Ada juga penyakit diare dan demam tifoid yang disebabkan oleh konsumsi makanan dan minuman sembarangan serta kebersihan yang kurang higienis.
Penyakit ini bisa terjadi terutama karena selama banjir berlangsung, banyak tumpukan sampah dan kotoran bercampur ke dalam rumah dan menempel di tubuh.
Tumpukan sampah dan rongsokan di area yang lembab pasca banjir juga bisa menyebabkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Agepty.
Udara dingin yang bercampur dengan air beraroma kotor juga bisa menyebabkan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Penyakit lainnya yang bisa timbul adalah asam lambung dan migren. Kedua penyakit itu bisa timbul karena umumnya korban banjir tidak mengonsumsi makanan sesuai gizi dan tidak makan tepat waktu.
Hal ini umumnya banyak dialami oleh korban banjir usia produktif dan lansia.
Baca Juga: Handphone Lupa Terselamatkan karena Terendam Banjir? Ini Pertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan
Jika saat banjir kita cukup lama terpapar air dan udara dingin, kita juga bisa terkena flu dan demam.
Selain itu infeksi kulit juga bisa menyerang kita karena terpapar air banjir yang bercampur dengan kotoran manusia, hewan, dan sampah serta lumpur.
Selain sampah dan kotoran yang bercampur dalam air banjir, dikhawatirkan juga ada pecahan benda-benda tajam yang terbawa arus banjir tersebut. (*)
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR