Selain itu, asuransi penyakit kritis ini bisa menutupi beberapa pos biaya lain yang tidak ditanggung oleh asuransi kesehatan.
Misalnya, biaya keluarga yang menunggu proses penyembuhan pasien serta biaya fasilitas non-medis seperti pakaian khusus, makanan khusus, hingga transportasi dan penginapan jika harus berobat di luar kota asal.
Menurut Gozali, fungsi asuransi penyakit kritis memang berbeda dengan asuransi kesehatan yang berfungsi mengganti biaya pengobatannya saja.
Jika dinilai perlu atau merasa khawatir terjadi risiko penyakit kritis, maka tidak bisa cukup dengan memperbesar asuransi utamanya saja, tetapi rasanya juga perlu membeli asuransi penyakit kritis.(*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR