Nah, orangtua sebagai pihak yang paling dekat dengan anak harus bisa menampung emosi tersebut tanpa melakukan interupsi agar anak bisa merasa nyaman dan tenang.
Ketika emosi tidak nyamannya sudah keluar dan mereka merasa lebih tenang, barulah kita bisa mengajak anak diskusi untuk menelusuri mengapa kira-kira ia di-body shaming dan bantu anak untuk mencari solusi untuk masalahnya tersebut.
Tapi ingat, membantu tidak sama dengan memberikan keputusan.
Baca Juga: Waspada! Sikap Orangtua yang Seperti Ini Ternyata Bisa Bikin Anak Tumbuh Besar dengan Sifat Penakut
Biarkan anak terbiasa untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.
Selain itu, ajarkan pula pada anak untuk bersikap asertif (tegas mengontrol perilaku) ketika mendapat perlakuan buruk ini.
Ajarkan kepadanya untuk mengatakan kepada teman yang mem-bully-nya bahwa ia merasa terganggu dan tidak senang.
Baca Juga: Ternyata Anak Kesayangan Tak Tahu Caranya Memilih dan Buat Keputusan, Begini Penjelasannya
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR