NOVA.id - Anak yang kekurangan gizi akan menimbulkan dampak negatif dalam kesehatan.
Anak yang mengalami kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama atau kronis, terutama yang terjadi sebelum usia dua tahun, akan terhambat pertumbuhan fisiknya, salah satunya menjadi pendek.
Kondisi tersebut akan lebih berisiko jika masalah gizi sudah berlangsung sejak dalam kandungan.
Baca Juga: Sering Dilakukan Ibu, Ternyata Maksa Anak Makan Tidak Diperbolehkan oleh Dokter Gizi! Kenapa?
Oleh karena itu, penting bagi kita memperhatikan asupan nutrisi untuk anak kita maupun untuk ibu hamil.
Data menunjukan, prevalensi gizi buruk balita di Indonesia mencapai 30,8% untuk stunting dan 17,7% untuk kekurangan berat badan kurang.
Gizi buruk pada balita tersebut disebabkan oleh kondisi ibu hamil yang 55% mengalami kekurangan asupan energi, di mana sepertiga dari mereka menghadapi anemia.
Baca Juga: Resep Pepes Ampela Tahu, Menu Sehat dan Bergizi yang Bikin Nagih
Data lain menunjukan bahwa 80,9% anak-anak di usia sekolah (4-12 tahun di Jakarta) mengalami kekurangan asupan EPA + DHA.
Secara umum penduduk Indonesia, termasuk lebih dari 95% orang dewasa memiliki asupan buah & sayuran yang tidak kurang memadai.
Bukan hanya itu, ternyata 1 dari 6 orang dewasa di Indonesia menderita anemia.
Baca Juga: Angka Stunting Tinggi di Indonesia, Mari Cegah dengan Lakukan Cara Ini
Menyadari pentingnya makanan bergizi untuk kesehatan, Gridhealth.id bersama Danone Specialized Nutrition mengadakan Grid Health Talk dengan tema You Are What You Eat: Investasi Pangan Bergizi untuk Masa Depan Sehat Berkualitas, pada Jumat (14/02).
Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK menyatakan bahwa investasi gizi sangat penting untuk dimulai menjelang masa kehamilan sebagai investasi jangka panjang kesehatan anak.
Juwalita juga mengatakan bahwa jika ibu hamil memiliki asupan gizi yang baik, masalah gizi seperti stunting bisa dicegah.
Baca Juga: Mari Cegah Stunting, Lakukan Cara Ini Supaya Anak Mau Minum ASI
"Selama hamil ibu membutuhkan zat gizi makro dan protein untuk mendukung tinggi badan calon buah hati dan asupan kalori untuk berat badannya. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, dapat berdampak pada bayi lahir dengan berat badan rendah dan beresiko stunting di kemudian hari jika nutrisinya tidak dikejar selama 2 tahun pertama,” jelas Juwalita.
Menurut Juwalita, stunting adalah kondisi malnutrisi kronis, dan tidak dapat diatasi lagi setelah anak memasuki usia 2 tahun, dan hal ini akan berdampak buruk pada kesehatan anak.
Anak yang mengalami stunting akan mengalami berbagai masalah kesehatan mental maupun fisik yang berlaku seumur hidup, serta tak dapat dipulihkan.
Baca Juga: ASI Eksklusif Dua Tahun Penuh: Tingkatkan Kekebalan Tubuh hingga Cegah Stunting pada Anak
Erlina Juwita selaku financial planner mengatakan bahwa penting untuk melakukan investasi gizi untuk anak, yaitu dengan cara pemenuhan gizi 1000 hari pertama kehidupan.
"Pemenuhan gizi di 1000 hari pertama kehidupan adalah termasuk investasi bagi masa depan, karena jika orang tua tidak memperhatikan aspek ini, dampaknya akan besar di kemudian hari bagi kondisi keuangan keluarga baik dalam jangka pendek maupun panjang," jelas Erlina.
Menurutnya, jika kita berinvestasi pada makanan bergizi, itu akan bermanfaat bagi orangtua dan keturunan mereka di masa depan.
Baca Juga: Soroti Angka Stunting hingga Kematian Ibu dan Bayi, Jokowi: Tugas Besar Kita di Situ!
Vera Galuh Sugijanto selaku Vice President General Secretary Danone Indonesia mengatakan bahwa makanan bergizi bukan hanya suatu kebutuhan tetapi merupakan tanggung jawab bersama.
"Sebagai perusahaan yang ingin membawa kesehatan melalui makanan ke sebanyak mungkin orang, kami berkomitmen untuk terus berkontribusi secara positif untuk meningkatkan status gizi ibu dan anak melalui keahlian kami di bidang sains, serta membagi pengetahuan yang kami miliki bersama para ahli dan siapa saja yang memiliki concern yang sama dengan kami," tambahnya.
Selain melakukan berbagai penelitian, Danone SN senantiasa melakukan program edukasi gizi kepada masyarakat antara lain melalui program Bersama Danone Cegah Stunting, Isi Piringku, Warung Anak Sehat dan Bicara Gizi. (*)
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR