NOVA.id – Supaya lebih mandiri, kita sebagai perempuan perlu lebih pintar atur uang.
Nah, Sahabat NOVA sendiri pernah dengar istilah cashless society?
Cashless society sendiri lahir dari perkembangan teknologi yang kian pesat, dan muncul dari kondisi berkurangnya penggunaan uang fisik karena tergantikan uang digital atau e-money.
Baca Juga: Memulai Bisnis? Begini 4 Cara Menumbuhkan Bisnis yang Perlu Diketahui agar Pintar Atur Uang
Kita sendiri bisa menikmati dan masuk dalam cashless society, karena ada banyaknya promo yang diberikan oleh penyedia layanan uang digital.
Hampir setiap hari transaksi keuangan sudah mulai berganti menggunakan uang digital baik berbentuk kartu debit maupun kredit.
Aplikasi e-wallet pun kini dengan mudahnya diakses melalui smartphone, berbagai transaksi seperti pembayaran transportasi umum, membayar tol, membayar parkir, belanja kebutuhan harian dengan kartu kredit maupun debit semakin menguatkan cashless society di masyarakat.
Baca Juga: Ini Cara Pintar Atur Uang agar Tanggal Tua Tak Habis-habisan
Namun, ada 3 hal penting yang perlu kita ketahui soal cashless society seperti yang disampaikan oleh Grant Thornton Indonesia untuk mendapat pandangan menyeluruh terkait transaksi non-tunai dibandingkan dengan transaksi tunai yang tentunya selalu ada plus-minus.
Beragam promo menarik VS konsumtif
Promo menjadi strategi paling ampuh untuk menarik minat masyarakat menggunakan uang digital.
Berbagai penyedia layanan uang digital berlomba memberikan promo seperti potongan harga hingga cashback besar-besaran.
Tentunya menguntungkan jika kita belanjakan untuk produk yang memang kita perlukan namun tanpa disadari kemudahan ini juga membuat masyarakat kian konsumtif yang pada akhirnya hanya menjadi pembelian impulsif karena tergoda diskon hingga pengeluaran menjadi tak terkendali.
Baca Juga: Pintar Atur Uang dengan Lakukan Metode Kakeibo dari Jepang, yuk Coba!
Transaksi lebih cepat VS masalah sinyal
Transaksi dengan nilai besar tentunya akan memakan waktu lebih lama.
Dengan transaksi cashless, proses tersebut dapat menjadi jauh lebih mudah dan cepat dengan tinggal gesek kartu pada mesin EDC ataupun scan barcode.
Namun pernahkah terbayang jika mesin-mesin tersebut atau smartphone kita mengalami kesulitan signal?
Otomatis pembayaran tidak bisa dilakukan jika tidak membawa uang tunai hingga ada risiko transaksi justru menjadi lebih lama atau bahkan terpaksa membatalkan pembelian.
Baca Juga: Pintar Atur Uang Investasi Tanpa Modal Banyak, Simak Tipsnya!
Terhindar dari perampokan VS serangan cyber
Kartu maupun aplikasi uang digital didalam smartphone tentunya memiliki pin dan password yang menjadikan keamanan lebih ekstra.
Selain itu membawa uang dalam jumlah banyak dalam tas ataupun dompet dapat menarik perhatian yang berisiko mengundang aksi kriminal menjadi salah satu poin menarik bertransaksi cashless.
Namun perlu dipahami juga secanggih apapun teknologi yang digunakan pada sistem uang digital tetap saja ada celah yang memungkinkan terjadinya serangan cyber termasuk pencurian data dengan risiko tinggi kehilangan uang karena data diretas pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Baca Juga: Tips Pintar Atur Uang untuk Beli Makanan Bernutrisi agar Buah Hati Terhindar dari Stunting
Johanna Gani, Managing Partner Grant Thornton Indonesia mengatakan, “Transaksi digital tentunya sangat diperlukan untuk beradaptasi dengan perubahan di luar sana, namun sebaiknya isi saldo pada dompet digital disesuaikan dengan kebutuhan agar tidak lepas kontrol atas pengelolaan keuangan pribadi karena kunci utamanya bukan pada produk namun bagaimana masyarakat menggunakan dan mengelola uang mereka.”
“Walaupun cashless society telah menjadi gaya hidup masa kini, tidak ada salahnya tetap menyiapkan uang tunai untuk kebutuhan-kebutuhan transaksi yang belum tersentuh sistem pembayaran digital sehingga transaksi menjadi lebih mudah dengan dua pilihan pembayaran tersebut,” saran Johanna. (*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR