NOVA.id - Mayoritas masyarakat Indonesia belum rutin melakukan cek kesehatan gigi dan mulut.
Menurut riset yang disampaikan Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDG), Dr.Dg. R. M. Sri Hananyo Seno, Sp.BM pada 2019, sebanyak 95% masyarakat Indonesia enggan berkunjung ke dokter gigi untuk melakukan perawatan.
Namun, kini gaya hidup perlahan merubah stigma dokter gigi tak lagi mmenyeramkan.
"Perawatan gigi yang berfungsi sebagai penunjang estetika seperti veneer, bleaching, atau braces kini sangat digemari.
Kaum milenial contohnya, mereka datang ke klinik untuk menggunakan servis tadi dengan harapan gigi mereka terlihat lebih bagus atau untuk memperbaiki senyumnya," ujar drg. Andy Wirahadikusumah, Sp. Pros.
Tak hanya itu, drg. Oktri Manessa yang merupakan founder OMDC melakukan survey soal masyarakat Indonesia yang malas pergi ke dokter gigi.
Rupanya ada tiga hal yang memengaruhi yakni mahal, takut, dan malas antre.
"Sejak saat itu, kami mengembangkan konsep dan inovasi untuk memberikan solusi bagi ketiga keresahan masyarakat tersebut.
Berangkat dari masalah tersebut, lahirlah OMDC yang mengusung misi sosial, yaitu membuat senyum seluruh lapisan masyarakat Indonesia menjadi lebih baik dengan menghadirkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut lewat harga yang terjangkau.
Mengusung konsep tematik yang unik dengan warna serba fuchsia dan fasilitas yang nyaman.
Hingga adanya sistem reservasi yang terjadwal, sehingga mempermudah pasien untuk menyesuaikan waktu dengan jadwal dokter dan tindakan," imbuh drg. Oktri.
Perbincangan soal perawatan gigi dan mulut ini disampaikan dalam rangka 40 tahun berdirinya Cobra Dental yang dibuka sambutan dr. Adrian Susanto selaku CEO Cobra Dental, Kamis, (20/02) di Cobra Dental Center, Jakarta Selatan.
"Untuk acara 20 Februari 2020 nanti, kami mengundang mahasiswa/mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi dari empat Universitas ternama di Jakarta dan juga dokter gigi.
Tetapi kami berharap acara serupa dapat dilakukan di kota lain juga agar komitmen Cobra Dental untuk menyebarkan informasi terkait pentingnya kesehatan mulut dan gigi.
Serta cara memilih dan memiliki alat berkualitas tinggi bisa merata ke seluruh penjuru Indonesia," tutup dr. Adrian Susanto. (*)
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR